Heboh, Pria di China Rela Operasi Payudara Demi Cepat Dapat Kerja

Hal ini dilakukannya agar bisa terlihat lebih feminim dan bisa menggaet perhatian perusahaan pencari kerja

oleh Vina A Muliana diperbarui 07 Des 2016, 19:24 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 19:24 WIB
Pria di China lakukan hal aneh demi dapat kerja
Pria di China lakukan hal aneh demi dapat kerja

Liputan6.com, Beijing - Entah apa yang terlintas di pikiran pria asal China satu ini. Didorong oleh keinginannya untuk cepat dapat kerja, pria satu ini nekat untuk melakukan operasi penambahan payudara. Hal ini dilakukannya karena menganggap wanita lebih mudah mendapat pekerjaan.

Melansir laman Odditycentral.com, Rabu (7/12/2016), pria dengan nama Ho tersebut telah kesulitan mencari kerja sejak lama. Sesaat setelahnya, ia melihat berita di televisi bahwa wanita memiliki kesempatan lebih tinggi untuk mendapat pekerjaan. Berbekal informasi itulah ia memutuskan untuk melakukan operasi penambahan payudara dengan maksud agar terlihat lebih feminim.

Biaya operasi yang mahal membuatnya terpaksa untuk meminjam uang sebesar US$ 5.850 atau Rp 78 juta. Ia pun pergi dari rumahnya di daerah Zhuzhou ke Ruilan Medical Cosmetic Hospital di Changsha untuk melakukan operasi. Ho juga tidak memberitahukan keluarganya akan keputusan yang ia lakukan.

Sepulangnya ke rumah, keluarga Ho pun terkejut dengan penampilan barunya. Bukan mendukung, mereka justru meminta Ho menghilangkan payudara tambahan hasil operasi tersebut.

Akhirnya Ho pun setuju untuk menghilangkan payudara tambahan yang dimilikinya. Namun, kesulitan yang ia hadapi tidak sampai disitu. Walau sudah menyelesaikan semua proses operasi, Ho tetap mendapat tagihan untuk membayar hutang biaya operasi sebelumnya.

Pihak rumah sakit tempat Ho melakukan operasi mengatakan, bahwa Ho telah menandatangani persetujuan untuk mengembalikan uang biaya operasi yang dipinjamnya. Namun hal ini sulit dilakukan karena Ho berasal dari keluarga dengan kondisi keuangan pas-pasan.

Setelah melalui beberapa negosiasi, tagihan biaya operasi tersebut dicabut oleh pihak rumah sakit. Hal ini disepakati setelah banyaknya tekanan dari masyarakat yang diterima pihak rumah sakit sejak berita ini mencuat ke publik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya