Liputan6.com, Jakarta Dua astronaut NASA, Sunita Williams dan Barry 'Butch' Wilmore, akhirnya kembali ke Bumi setelah menghabiskan 9 bulan lebih di luar angkasa. Kepulangan mereka penuh tantangan, mulai dari penundaan pesawat hingga masalah teknis yang membuat mereka terperangkap jauh lebih lama dari rencana semula.
Selama 9 bulan di luar angkasa, keduanya mengalami dampak fisik yang signifikan akibat paparan kondisi mikrogravitasi. Keadaan tubuh yang sebelumnya sehat kini dipengaruhi oleh kekurangan gravitasi dan stres fisik, yang mempengaruhi kinerja tubuh mereka.
Baca Juga
Kepulangan mereka dipenuhi dengan sorotan, terutama terkait keterlambatan yang memicu berbagai spekulasi, termasuk komentar dari Elon Musk yang memunculkan ketegangan. Meski demikian, mereka akhirnya tiba kembali di Teluk Meksiko dengan selamat setelah melakukan perjalanan pulang yang panjang.
Advertisement
Masalah yang Menghalangi Kepulangan AstronotÂ
Kedua astronaut seharusnya pulang pada September 2024, tetapi masalah teknis pada pesawat Starliner milik Boeing menyebabkan mereka terjebak lebih lama. Pesawat tersebut mengalami kebocoran helium yang mengganggu sistem propulsinya, membuat pesawat tidak dapat kembali tepat waktu.
Setelah penundaan, NASA memutuskan untuk menggunakan pesawat Crew Dragon dari SpaceX sebagai pengganti pesawat Boeing. Meskipun banyak penundaan lebih lanjut, pesawat Crew Dragon akhirnya siap mengantar mereka pulang pada Maret 2025.
Advertisement
Kondisi Fisik Setelah 9 Bulan di Luar Angkasa
Astronaut yang terjebak di luar angkasa lebih lama dari yang direncanakan pasti merasakan perubahan fisik yang luar biasa. Salah satu perubahan yang paling jelas adalah kehilangan massa otot dan kepadatan tulang.
Dalam kondisi mikrogravitasi, tubuh manusia tidak perlu bekerja keras untuk mendukung berat badan, yang mengakibatkan otot dan tulang menjadi lebih lemah. Oleh karena itu, setelah kembali, astronaut harus menjalani proses rehabilitasi fisik yang intensif untuk memulihkan kekuatan tubuh mereka.
Proses pemulihan ini melibatkan latihan berat yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi otot dan kekuatan tulang yang hilang akibat kurangnya beban gravitasi.
Masalah Keseimbangan dan Koordinasi Motorik
Astronaut yang kembali dari luar angkasa seringkali mengalami masalah dengan keseimbangan dan koordinasi motorik mereka. Hal ini disebabkan oleh adaptasi tubuh terhadap gravitasi yang berbeda di luar angkasa dan kembali ke kondisi bumi yang penuh gravitasi.
Selama berada di luar angkasa, tubuh terbiasa dengan keadaan tanpa beban, yang mengganggu sistem vestibular yang mengontrol keseimbangan. Ketika kembali ke Bumi, banyak astronaut mengalami vertigo dan kesulitan dalam bergerak secara normal, yang memerlukan waktu pemulihan untuk menyesuaikan diri.
Efek pada Kulit dan Sistem Kekebalan Tubuh
Salah satu efek yang mungkin tidak terlihat langsung adalah perubahan pada kulit. Astronaut mengalami kulit yang lebih sensitif, kering, dan rentan terhadap peradangan. Ini disebabkan oleh paparan radiasi kosmik yang lebih tinggi serta kondisi kelembaban yang berbeda di ruang angkasa.
Selain itu, sistem kekebalan tubuh juga terganggu selama di luar angkasa, dan astronaut cenderung lebih rentan terhadap infeksi setelah kembali ke Bumi. Pengaruh terhadap kesehatan kulit dan sistem imun ini memerlukan perhatian medis yang intensif setelah kepulangan mereka.
Kondisi Psikologis Pasca Kembali
Kembali ke Bumi setelah terisolasi selama sembilan bulan di luar angkasa juga menimbulkan dampak psikologis. Perasaan terputus dari dunia luar dan stres akibat keterlambatan kepulangan dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan bahkan depresi. Dukungan psikologis menjadi penting bagi mereka untuk membantu beradaptasi kembali ke kehidupan sehari-hari.
Proses Pemulihan yang Diperlukan
Setelah kembali ke Bumi, astronaut akan menjalani serangkaian pemeriksaan medis yang mencakup uji kesehatan fisik dan mental. NASA mempersiapkan fasilitas untuk memantau dampak jangka panjang dari misi luar angkasa yang lebih lama dari yang dijadwalkan.
Pemulihan tersebut tidak hanya melibatkan pemulihan fisik, tetapi juga pengawasan psikologis untuk memastikan bahwa astronaut dapat kembali menjalani kehidupan normal mereka tanpa efek samping yang berbahaya. Proses ini diperkirakan akan memakan waktu beberapa bulan sebelum mereka dapat berfungsi sepenuhnya.
Advertisement
Pertanyaan Seputar Topik
1. Apa yang terjadi pada tubuh astronaut setelah lama berada di luar angkasa?Â
Tubuh astronaut mengalami penurunan massa otot, penurunan kepadatan tulang, gangguan keseimbangan, serta kulit yang lebih sensitif dan rentan terhadap peradangan. Semua ini disebabkan oleh mikrogravitasi dan paparan radiasi yang lebih tinggi.
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk astronaut pulih setelah kembali ke Bumi?
Waktu pemulihan bisa memakan waktu beberapa bulan, tergantung pada kondisi fisik dan psikologis astronaut. Mereka akan menjalani terapi fisik intensif dan dukungan psikologis.
3. Bagaimana astronaut mengatasi gangguan psikologis setelah kembali dari luar angkasa?
Astronaut mendapatkan dukungan psikologis untuk mengatasi stres, kecemasan, dan masalah tidur. Proses ini penting untuk membantu mereka beradaptasi kembali ke kehidupan di Bumi.
