Temui Trump, Miliarder 'Gila' Ini Investasi Rp 650 Triliun di AS

Dia adalah Masayoshi Son. Ya, miliarder Jepang ini bertemu Trump pada Selasa kemarin.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 08 Des 2016, 07:48 WIB
Diterbitkan 08 Des 2016, 07:48 WIB

Liputan6.com, New York Miliarder Jepang, pendiri sekaligus CEO Japan Softbank mengejutkan Amerika Serikat. Dia bertemu Presiden terpilih Donald Trump dan berniat untuk menanamkan modal di AS sebesar US$ 50 miliar, setara Rp 650 trilun (Kurs Rp 13 ribu per dolar AS).

Dia adalah Masayoshi Son. Ya, miliarder Jepang ini bertemu Trump pada Selasa kemarin. Trump dalam cuitannya di twitter menyebut 'Masa' setuju untuk investasi US$ 50 miliar di AS dan akan menggerakan investasinya itu untuk perusahaan startup.

Dilansir dari CNN, Kamis (8/12/2016), Son ingin menjadi Warren Buffet di bidang teknologi. Dia juga punya ide yang terbilang gila, yaitu punya rencana kerja 300 tahun untuk Softbank. Dia ingin perusahaannya menerobos rintangan bahasa dan membuat orang bisa berkomunikasi lewat telepati.

Ini bukan kali pertama Son bertemu dengan pemimpin dunia untuk bicara bisnis. Pekan lalu, dia ngobrol dengan Perdana Menteri India, Narendra Modi, terkait rencana investasi Softbank sebesar US$ 10 miliar di sektor teknologi India.

Masayoshi Son CEO Softbank (CNN)

Pada September lalu, dia juga menelepon Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye untuk bicara hal yang sama.

Rencana Son di Amerika Serikat tak selalu mulus. Dia pernah ingin membeli Sprint di 2012 senilai US$ 20 miliar. Namun, regulator menahan upayanya untuk menggabungkan perusahaan itu dengan provider telekomunikasi T Mobile di 2014.

Terpilihnya Trump jadi angin segar bagi Son. Setelah pertemuan pada Selasa itu, Son kembali memutuskan untuk berinvestasi di Amerika Serikat, karena Trump telah melakukan deregulasi untuk platformnya.

Keputusan bisnis Son itu bukan juga yang pertama kali setelah peristiwa politik besar terjadi. Son membeli Britain's ARM Holdings senilai US$ 32 miliar dalam kurun waktu kurang dari sebulan setelah Inggris memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa atau yang lebih dikenal dengan nama Brexit.

" Brexit tidak mempengaruhi keputusan saya," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya