Pertamina: Tidak Ada Akuisisi PGE Oleh PLN

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, untuk mewujudkan ketahanan energi nasional, Pertamina bisa bersinergi dengan PLN.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 16 Des 2016, 17:18 WIB
Diterbitkan 16 Des 2016, 17:18 WIB
Pertamina
Pertamina berkomitmen untuk mendukung adanya sinergi yang kuat PLN dan PGE.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan tidak ada rencana akuisisi ataupun pengambilalihan saham PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) oleh PT PLN (Persero), sebagai upaya bersama guna mewujudkan kebijakan pemerintah menggenjot pemanfaatan pembangkit listrik di Tanah Air.

Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, Pertamina berkomitmen untuk mendukung adanya sinergi yang kuat PLN dan PGE dalam upaya pengembangan pembangkit listrik panas bumi di Tanah Air. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri Bandan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. 

Namun untuk mewujudkan sinergi tersebut Pertamina menyatakan tidak akan diwujudkan dalam bentuk akuisisi ataupun pengambilalihan saham PGE oleh PLN. “Sesuai arahan pemegang saham, kata kuncinya adalah bagaimana sinergi dapat diwujudkan antara Pertamina melalui PGE dan PLN," kata Bambang, di Jakarta, Jumat (16/12/2016).

Bambang mengungkapkan bentuknya sinergi antara Pertamina dengan PLN bisa saja Kerjasama Operasi (KSO) ataupun dengan menerbitkan saham baru. Tidak ada akuisisi ataupun pengambilalihan saham PGE saat ini oleh PLN.

Dengan sinergi tersebut, lanjut Ahmad Bambang, posisi PGE akan tetap berada dalam pengelolaan Pertamina. “Ketika sinergi itu dilakukan, tidak ada perubahan apapun terkait posisi PGE dan tetap dalam pengelolaan Pertamina," ungkapnya.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional, Pertamina diharapkan bisa bersinergi dengan BUMN lain dan swasta, khususnya dengan PLN agar dapat meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dengan adanya sinergi tersebut, katanya, diharapkan biaya listrik akan menjadi lebih murah, dan harga yang sama di seluruh Indonesia.

“Karena dalam memproduksi listrik ada pembangkit yang menggunakan BBM dan gas, itu semua harus disinergikan agar cost transportasi lebih murah, dan mendorong lebih efisien dan cost energi primer turun dan cost produksi lebih rendah. Untuk Pertamina sendiri jika sudah dapat pembeli dengan kontrak yang panjang maka akan lebih efisien,” tutup Rini. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya