Liputan6.com, Jakarta Sri Parwati mengucap syukur sekaligus bangga. Ini terkait gambar sang kakek Dr Tjipto Mangunkusumo yang kini terpampang dalam uang rupiah baru yang diterbitkan Bank Indonesia (BI) pada hari ini.
Wajah Dr Tjipto menjadi latar belakang uang logam Rp 200. BI secara resmi merilis 11 uang rupiah pecahan baru dengan latar belakang 12 gambar pahlawan.Â
Nenek berusia 76 tahun itu mengaku berterima kasih kepada pemerintah karena negara masih mengingat jasa-jasa para pahlawan, termasuk Dr Tjipto Mangunkusumo.
Advertisement
Baca Juga
"Pertama, saya ucap syukur pada negara, bahwa negara masih mengingat Dr Tjipto. Terima kasih sekali," kata dia usai peluncuran uang baru di Gedung BI Jakarta, Senin (19/12/2016).
Nenek yang kini tinggal di Jatibening, Bekasi, itu mengaku tak tahu-menahu mengenai proses penetapan Dr Tjipto masuk sebagai salah satu gambar pahlawan yang mengisi uang rupiah baru.
Dia menuturkan, Bank Indonesia (BI) mendatangi kediamannya untuk minta persetujuan pada Maret lalu.
"Jadi, pokoknya sudah dipilih, saya enggak tahu BI caranya bagimana. Sudah pilih, orang BI datang ke rumah minta tanda tangan minta persetujuan, masak menolak. Tanggal 8 Maret 2016," ujar dia.
Dia mengatakan, BI juga telah meminta persetujuan dari semua keluarga. Dr Tjipto sendiri masih memiliki empat cucu yang semuanya telah dimintai persetujuan.
Sosok yang Sederhana
Sri Purwati mengaku sebenarnya tak banyak kenangan yang ditinggalkan Dr Tjipto kepada dirinya. Sebab, sang kakek telah berpulang waktu dia masih kecil.
"Putrinya Dr Tjipto, ibu saya, saya belum setahun. Jadi enggak ada kenang-kenangan, hanya dari foto," ujar dia.
Namun, dia menuturkan banyak pelajaran yang telah diberikan Dr Tjipto yang turun-menurun diberikan pada anak cucunya. Salah satunya, perihal kesederhanaan.
Dia bercerita, sang kakek merupakan dokter yang hobi berkebun. Lantaran hobi berkebun ini, Dr Tjipto kerap tak memakai alas kaki. Karena berpenampilan sangat sederhana itu, banyak yang mengira dirinya sebagai seorang tukang kebun.
"Dia (Dr Tjipto) suka berkebun. Dia bilang pasien kalau datang menanyakan boleh ketemu Dr Tjipto Mangunkusumo, dia kakinya nyeker (bahasa Jawa artinya tanpa alas kaki), zaman dulu nyeker. Dia (pasien) masuk, keluar (Dr Tjipto), kaget pasien dikiranya tukang kebun begitu sederhana," ungkapnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, peluncuran uang baru ini merupakan sejarah bagi Indonesia. Pasalnya, uang baru yang berjumlah 11 diluncurkan secara serentak. Hal ini baru terjadi sejak Indonesia merdeka.
Dia mengatakan, proses pemilihan tokoh untuk uang tersebut melalui proses panjang. BI sendiri telah melakukan konsultasi ke berbagai pihak, baik dari pemerintah, sejarawan, dan akademikus.
"BI melakukan pembahasan, FGDÂ baik dengan sejarawan, akademisi, pemerintah daerah, Menteri Keuangan, dan Menteri Sosial. Kemudian kita tetapkan dan pahlawan nasional diputuskan dalam bentuk keputusan presiden," tandas dia.(Amd/Nrm)