Uang Beredar di Akhir Tahun Capai Rp 630 Triliun

Rata-rata Uang yang Diedarkan (UYD) dalam 15 tahun terakhir meningkat 14,4 persen per tahun.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Des 2016, 17:45 WIB
Diterbitkan 21 Des 2016, 17:45 WIB

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) memperkirakan uang yang beredar pada akhir tahun mencapai Rp 620 triliun sampai Rp 630 triliun. BI menyatakan, sebagaimana siklus tahunan kebutuhan uang tunai pada akhir tahun relatif tinggi.

Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Yudi Harimukti mengatakan, rata-rata Uang yang Diedarkan (UYD) dalam 15 tahun terakhir meningkat 14,4 persen per tahun.

"Sebagaimana siklus tahunan, menjelang Natal dan Tahun Baru sebagaimana Lebaran kebutuhan uang tunai untuk mendukung kegiatan masyarakat selalu meningkat setiap tahunannya," kata dia di Gedung BI, Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Namun, dia mengatakan, kebutuhan uang itu masih lebih rendah jika dibandingkan Lebaran. UYD pada Lebaran tahun ini yakni Rp 642 triliun. "Pada 2016 ini di Lebaran kemarin outflow Rp 642 triliun dan untuk akhir Desember diperkirakan Rp 620 triliun- Rp 630 triliun," kata dia.

Jumlah uang yang beredar pada 2016 meningkat sekitar 6 sampai 7,5 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu. "Sementara untuk akhir tahun, Natal dan Tahun Baru meningkat 6-7 persen," tandas dia.

Untuk memenuhi kebutuhan akan uang tunai dan transaksi keuangan, beberapa bank telah menambah persediaan uang tunai dan juga tetap membuka beberapa kantor. 

Salah satu bank tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Dalam libur Natal dan Tahun Baru ini, BNI tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat yang hendak bertransaksi pada masa liburan akhir tahun yang berlangsung sejak 24 Desember 2016 hingga 2 Januari 2017.

BNI tetap mengoperasikan kantor-kantor cabang antara 79 hingga 182 outlet di seluruh Indonesia pada hari-hari libur sepanjang periode liburan panjang Natal 2016 dan Perayaan Tahun Baru 2017.

Corporate Secretary BNI Kiryanto mengungkapkan, sepanjang masa liburan akhir tahun ini, BNI hanya meliburkan seluruh operasionalnya pada tanggal 25 Desember 2016 saat perayaan Natal 2016, dan tanggal 1 hingga 2 Januari 2017 atau pada saat libur bersama dalam rangka Tahun Baru 2017.

BNI menegaskan akan memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan uang tunai selama masa liburan Natal dan Tahun Baru tersebut. Uang tunai yang disiapkan BNI untuk memenuhi kebutuhan selama masa liburan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 mencapai sekitar Rp 11 triliun. 

Selain BNI, PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. (Danamon) juga mengumumkan kegiatan operasional jaringan layanan dan penyediaan dana tunai sejumlah Rp 2 triliun melalui mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) menjelang dan pada saat Hari Natal dan Tahun Baru serta cuti bersama akhir tahun.

Direktur Syariah dan Operasi Danamon, Herry Hykmanto, mengatakan, Danamon berkomitmen untuk tetap melayani kebutuhan transaksi perbankan nasabah, baik dalam kesediaan uang tunai maupun layanan melalui jaringan fisik dan jaringan elektronik seperti ATM dan mesin setor tunai.

"Dalam momen liburan, transaksi perbankan melalui Danamon menjadi sangat mudah dan bebas dilakukan kapan saja. Hal ini didukung oleh rangkaian layanan perbankan digital Danamon yang terdiri dari Danamon Online Banking, aplikasi mobile banking D-Mobile dan DCard Mobile serta SMS Banking." jelas dia. 

Untuk mengantisipasi kebutuhan uang tunai nasabah pada masa liburan akhir tahun dan cuti bersama, Danamon telah menyiapkan dana sebesar Rp 2 triliun yang akan dialokasikan di mesin ATM Danamon yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selama libur akhir tahun dan cuti bersama, nasabah juga dapat bertransaksi melalui electronic channel Danamon yang memberikan layanan 24 jam, seperti ATM , setoran tunai melalui Cash Deposit Machine (CDM) dan Phone Banking Hello Danamon 1-500-090. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya