Ini Dia 5 Trik Cerdas Kelola Gaji Pertama

Pekerjaan pertama merupakan aktualisasi sekaligus pembuktian kalau Anda telah dewasa dan mandiri.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 11 Feb 2017, 10:00 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2017, 10:00 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Perasaan mendapat kerja untuk pertama kalinya selepas lulus kuliah pasti membanggakan. Pekerjaan pertama merupakan aktualisasi sekaligus pembuktian kalau Anda telah dewasa dan mandiri.

Gaji pertama yang didapatkan biasanya digunakan untuk menraktir teman-teman, diberikan untuk orangtua, atau dinikmati sendiri sebagai ganjaran atas keberhasilan mendapatkan pekerjaan.

Wajar jika gaji pertama digunakan untuk bersenang-senang, tapi jangan jadikan kebiasaan ini. Karena jika dijadikan kebiasaan, tak heran kalau setelah dua tahun bekerja Anda sama sekali tidak punya aset.

Beberapa tips berikut bisa membantu Anda dalam mengelola gaji pekerjaan pertama yang biasanya tidak terlalu besar seperti dikutip dari CekAja.com:

1. Gunakan aplikasi

Generasi milenial pasti tidak asing dengan dengan gawai dan tekonologi. Kali ini tinggalkan sejenak media sosial dan coba unduh aplikasi pencatat keuangan.

Selain mencatat, Anda juga bisa mengatur budget untuk konsumsi, transportasi, hiburan, dan sebagainya. Ketika budget sudah habis, tandanya Anda harus stop menghabiskan uang.

2. Punya goal finansial

Salah satu kesalahan besar generasi milenial adalah menghabiskan banyak uang untuk konsumsi dan menunda menabung. Ini karena banyak generasi milenial yang tidak punya goal finansial.

Tapi kalau punya goal finansial, misalnya bisa beli rumah setelah lima tahun bekerja, atau bisa punya mobil setelah tiga tahun bekerja, Anda akan lebih fokus dalam mengatur keuangan. Ketika ada godaan diskon, Anda teringat tujuan besar untuk memiliki rumah atau mobil.

3. Menyadari besaran penghasilan

Salah satu hal mengejutkan bagi milenial adalah menerima gaji dengan banyak potongan. Potongan pajak penghilan, asuransi, tabungan pensiun membuat angka yang tadinya terkesan lumayan jadi terasa sedikit.

Untuk itulah sebelum negosiasi gaji, Anda harus sudah menghitung besaran biaya untuk tempat tinggal, makan, trasnportasi, hiburan, dan lain-lain. Jika belum sesuai, Anda bisa mengajukan angka lebih tinggi. Jika gaji pas-pasan dengan kebutuhan hidup, Anda harus mencari akal untuk mencari penghasilan tambahan.

Hiburan murah


4. Cari alternatif hiburan yang lebih murah

Coba hitung, berapa yang Anda habiskan dalam sebulan untuk bersenang-senang setiap akhir pekan? Kalau misalnya Anda mengeluarkan Rp 50.000 untuk nonton, Rp 70.000 untuk makan, Rp 20.000 untuk minum, dan Rp 10.000 untuk parkit, dalam sebulan saja Anda bisa menghabiskan Rp 600.000.

Ketika Anda mencatat pengeluaran dan sadar kalah pengeluaran untuk hiburan cukup besar, ini artinya saatnya untuk mencari alternatif hiburan lebih murah. Misalnya makan di mal diganti dengan masak bersama di rumah teman, dan frekuensi nonton dikurangi menjadi piknik di taman. (Baca juga: 7 Skill yang Bisa Bikin Kamu Cepat Dapat Kerja di Tahun 2017)

5. Ikuti tips dari orang-orang sukses

Ada banyak anak muda sukses di luar sana. Tips dari perencana keuangan finansial belum tentu sesuai diterapkan oleh Anda. Tapi sesama anak muda pasti memahami tantangan dan kendala yang Anda hadapi.

Coba berselancar di blog-blog anak mudah yang membahas soal finansial. Berguru lewat mereka cocok bagi Anda yang tidak menyukai tips-tips kaku dengan bahasa yang terlalu serius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya