Menteri PUPR: Infrastruktur Gerakan Perekonomian

Pemerintah mengalokasikan belanja infrastruktur sebesar Rp 387 triliun di mana Kementerian PUPR mendapat porsi Rp 101,4 triliun.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Feb 2017, 09:12 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2017, 09:12 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sektor konstruksi dan infrastruktur berkontribusi besar ke perekonomian nasional. Di tahun 2016, sektor konstruksi berada di posisi ketiga dengan kontribusi 0,51 persen dari total 5,02 persen. Sektor konstruksi juga menyumbang produk domestik bruto sebanyak 10,38 persen atau berada di urutan keempat setelah industri, pertanian, dan perdagangan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur memberi efek yang besar ke perekonomian. "Pembangunan infrastruktur selain telah menggerakkan ekonomi riil, turut menyumbang pada pertumbuhan ekonomi negara kita, juga telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar," kata dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (11/2/2017).

Perekonomian tak berjalan dengan baik tanpa infrastruktur yang memadai. Sebab itu, infrastruktur merupakan kunci utama pertumbuhan ekonomi. Kementerian PUPR menjadikan pembangunan infrastruktur dalam prioritas nasional. Antara lain ketahanan air dan pangan, konektivitas antar daerah, serta penyediaan perumahan dan permukiman.

Sementara, realisasi akhir keuangan Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2016 adalah 91,32 persen dari pagu sebesar Rp 91,21 triliun.

Pemerintah menetapkan infrastruktur sebagai tumpuan ekonomi pada 2017. Harapannya, dapat meraih target pertumbuhan 5,2-5,4 persen. Pemerintah sendiri mengalokasikan belanja infrastruktur sebesar Rp 387 triliun di mana Kementerian PUPR mendapat porsi Rp 101,4 triliun.

"Kementerian PUPR selama tiga tahun ini mendapatkan amanah mengelola dan membelanjakan anggaran terbesar dibanding K/L lain,"jelas dia.

Infrastruktur ialah kunci untuk menghadapi persaingan ekonomi global. Ketersediaan infrastruktur akan menjadi solusi atas masalah-masalah dasar yang berkaitan dengan kemiskinan dan kesenjangan. Karena itu, pemerintah punya misi untuk menggenjot pembangunan infrastruktur hingga pelosok negeri.

Namun, pembangunan infrastruktur bukan tanpa tantangan seperti kesenjangan antar wilayah. Untuk itu, dia bilang akan terus mendorong terwujudnya pembangunan yang lebih merata seperti jalan akses dan lingkungan, jembatan gantung, irigasi kecil, penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas), sanitasi berbasis masyarakat (Sanimas), rumah swadaya, dan rumah susun. (Amd/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya