Kementan Siapkan 2 Kabupaten di NTT Jadi Lumbung Jagung dan Sapi

Di Kabupaten Malaka Nusa Tenggara Timur, pengembangan jagung akan menempati lahan seluas 10 ribu hektare.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 12 Feb 2017, 08:48 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2017, 08:48 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian akan mengembangkan komoditas jagung dan sapi di dua kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedua daerah tersebut akan menjadi lumbung pangan yang berpotensi ekspor ke negara tetangga. 

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menjelaskan, di Kabupaten Malaka, pengembangan jagung akan menempati lahan seluas 10 ribu  hektare dan secara bertahap menjadi 50.000 hektare. Adapun Kabupaten Belu akan menjadi sentra sapi indukan dan sapi perah.

“20.000 ekor sapi per tahun, Targetnya 100.000 dalam lima tahun ke depan,” kata Amran seperti dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (12/2/2017).

Menurut Amran, Kementerian Pertanian akan membantu petani jagung dengan benih dan pupuk, traktor roda empat sebanyak 10 unit. Selain itu juga akan dipasok pompa air 10 unit dan excavator. “Bantuan akan ditingkatkan lagi setelah berhasil menanam jagung,” katanya.

Adapun untuk pengembangan sapi di Belu, Amran mengharapkan dari kredit perbankan. Belu dan Malaka adalah dua kabupaten yang pembangunannya tengah digenjot pemerintah, mengingat lokasinya yang jauh dari ibukota dan tak jauh dari perbatasan negara.

Keduanya hendak dijadikan lumbung jagung dan sapi untuk ekspor ke negara tetangga. “Membangun mulai dari pinggiran," kata Amran, mengutip arahan Presiden Joko Widodo.

Bupati Belu dan Malaka menyambut baik langkah dari Kementerian Pertanian tersebutKeduanya menyatakan kesiapan untuk bekerjasama dengan pemerintah pusat. "Saya siap berkomitmen mewujudkan sentra sapi di Belu," kata Willy Lay, Bupati Belu.

Bupati Malaka Stefanus Bria Seran mengatakan, petani di daerahnya hanya memiliki lahan sebagai aset. Bila ada bantuan dan modal, produksi jagung tentu melimpah.

"Di sana bisa dibangun industri pakan ternak yang hasilnya dipasarkan di dalam negeri, dan siap diekspor ke Timor Leste. Petani kami akan lebih sejahtera," ujar Stefanus dengan sangat optimistis. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya