Begini Trik Pengembang Tawarkan Pembelian Rumah Tanpa DP

Ada pengembang rumah murah yang menawarkan pembelian rumah tanpa uang muka (down payment/DP).

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 15 Okt 2021, 13:05 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2017, 10:00 WIB
Rumah
Rumah

Liputan6.com, Jakarta Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman ‎Seluruh Indonesia (APERSI) menyatakan, promo atau penawaran rumah tanpa uang muka (down payment/DP) merupakan strategi pengembang dalam menarik calon pembeli.

Tapi faktanya, promo itu karena pengembang menyubsidi uang muka pembeli supaya bisa memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dalam pameran properti di JCC baru-baru ini, ada pengembang rumah murah yang menawarkan pembelian rumah tanpa DP. Pembeli cukup membayar tanda jadi atau istilahnya booking fee sekitar Rp 2,5 juta.  "Itu trik dan strategi pengembang. Biasanya DP ‎disubsidi oleh pengembang dan harga (rumah) tersebut sudah masuk subsidi DP," kata Ketua Umum APERSI, Eddy Ganefo saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (21/2/2017).

Eddy mencontohkan, apabila harga pokok Break Event Point (BEP) sebuah rumah sebesar Rp 150 juta per unit, kemudian pengembang mengambil marjin Rp 30 juta, maka harga jual rumah menjadi Rp 180 juta per unit. "Subsidi DP Rp 20 juta, maka harga jual rumah ‎termasuk uang muka yang disubsidi menjadi Rp 200 juta per unit. Tapi ke bank, tetap bilang DP 10 atau 15 persen," dia menjelaskan. Lebih jauh diterangkan Eddy, perbankan harus ‎menerapkan aturan Bank Indonesia (BI) tentang Loan to Value (LTV), di mana uang muka kredit kepemilikan rumah pertama ditetapkan sebesar 15 persen.   "Kalau bilang tidak ada DP atau tanpa DP alias nol ‎persen ke bank, maka bank bisa kena semprit BI karena bank tidak ada yang berani melanggar LTV. Tapi kan bank tidak tahu, tahunya pembeli sudah bayar DP, kan pembeli bayar DP ke pengembang," dia menuturkan. Menurutnya, dalam menjalankan trik ini, pengembang ‎tidak menanggung risiko. Risiko justru ada di perbankan yang memberi pembiayaan KPR. "Pengembang tidak ada risiko, paling tidak bisa ‎akad KPR kalau banknya sampai tahu karena risiko NPL (kredit bermasalah) ada di bank mengingat faktanya bisa saja di konsumen tidak bayar DP, tapi di bank tercatat bayar DP," papar Eddy. Sementara itu mengenai kerja sama pengembang dan ‎perbankan untuk penawaran DP rumah nol persen, Direktur Consumer PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Handayani menegaskan bahwa perusahaan tidak pernah memiliki program DP rumah nol persen ‎maupun nol rupiah. "Tidak ya, BTN tidak memiliki program kerja sama ‎dengan pengembang untuk DP nol persen," tegas dia. Dia menyatakan, informasi atau berita mengenai ‎pengembang yang menggandeng BTN dalam promosi program KPR tanpa uang muka adalah informasi yang tidak benar. "Itu tidak benar," kata Handayani.Handayani menuturkan, untuk KPR rumah subsidi bagi ‎kalangan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) pun, tetap harus ada uang muka alias DP sebesar 1 persen. "Untuk KPR subsidi, DP 1 persen sesuai program pemerintah," ucap dia.Senior Vice President Non Subsidized Mortgage and ‎Customer Lending Division Bank BTN, Suryanti Agustina menambahkan, BTN sangat ketat menerapkan aturan LTV dari BI. "Kita kan ada appraisal (penilaian), jadi tetap ‎harus ada DP. Kita pakai taksasi dan appraisal bukan sekedar jual beli (rumah) saja, kita pastikan ada uang muka. Jadi tidak ada tuh tanpa DP, misal untuk DP rumah komersial sekitar 10-20 persen, jadi kita tidak berani melanggar LTV BI," tegas dia.(Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya