Kembangkan Wisata, RI Raih Pinjaman US$ 200 Juta dari Bank Dunia

Pinjaman dari Bank Dunia itu akan efektif cair pada Juni 2017.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Mar 2017, 13:15 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2017, 13:15 WIB
Menteri Arief
Menteri Pariwisata Arief Yahya memaparkan pencapaian pariwisata Indonesia tahun 2016 dan program kerja unggulan di tahun mendatang. Foto: Ahmad Ibo/ Liputa6.com

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengadakan rapat terbatas dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong pada Jumat (3/3/2017) .

Dalam kesempatan itu, Menteri Arief, memastikan pinjaman dari Bank Dunia sebesar US$ 200 Juta  telah cair. Dia menuturkan, penandatanganan kontrak pinjaman pada Juni 2017. 

"Bagusnya Word Bank (Bank Dunia) tetap commited untuk memberikan pinjaman sebesar US$ 200 juta dan kontrak signing akan kita lakukan pada bulan Juni," kata Arief di kantor Wapres, Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Nantinya, lanjut dia, pinjaman tersebut, baru bisa digunakan sekitar Juli. "Efektifnya nanti akan bulan Juli," ujar Arief.

Nantinya, pinjaman tersebut untuk mengembangkan 3 wilayah tujuan wisata, dari total 10 tujuan wisata yang dicanangkan pemerintah. Baik untuk pengembangan acara ataupun infrastruktur mencapai tempat wisata tersebut."

"Tiga kita evaluasi, yaitu Danau Toba, Borobudur, dan ketiga di Mandalika Lombok. Semuanya sudah on the track. Baik atraksinya maupun aksesbilitasnya," ucap Arief.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya