Temasek Minat Investasi di 3 Wilayah RI Ini

Sektor investasi yang bisa dijajaki Temasek antara lain pembangunan tangki penyimpanan minyak dan bahan kimia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Mar 2017, 18:41 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2017, 18:41 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO)‎ Temasek Holding Ho Ching‎.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO)‎ Temasek Holding Ho Ching‎.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan asal Singapura, Temasek berminat menambah investasinya di Indonesia. Perusahaan ini ingin berinvestasi di wilayah yang dekat dengan negaranya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku minat investasi ini diketahui usai bertemu dengan Chief Executive Officer (CEO)‎ Temasek Holding Ho Ching‎ di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Ching mempertanyakan perkembangan Indonesia, dari sisi politik dan ekonomi.

"Tadi Temasek Ho Ching teman saya. Teman lama juga waktu saya duta besar di Singapura," kata Luhut di, Senin (6/3/2017).

Usai menerima berbagai informasi perihal perkembangan perekonomian Indonesia, Ching kemudian menyatakan ketertarikan Temasek menambah investasinya di Indonesia.

Beberapa wilayah yang dilirik Temasek untuk menanamkan modalnya, yaitu Bintan, Batam dan Karimun.

Luhut mengaku juga menawarkan Pulau Tolok dan Nipa sebagai lokasi investasi kepada negara tersebut, karena lokasinya juga berdekatan dengan Singapura.

"Saya tawarkan juga kerjasama di Pulau Tolok dan Nipa. Dia juga melihat Temasek ada peluang ke sana,‎" papar Luhut.

Sektor investasi yang bisa dijajaki Temasek antara lain pembangunan tangki penyimpanan minyak dan bahan kimia. Itu karena wilayah tersebut dikelilingi laut dalam yang bisa dilayari kapal berkapasitas besar.

"Misalnya buat storage tank, misalnya daerah itukan kedalaman lautnya dalam jadi, bisa saja jadi pelabuhan yang dalam," dia menandaskan. (Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya