Penerbangan Pelita Air akan Terkoneksi dengan Garuda Indonesia

Maskapai anak usaha Pertamina, Pelita Air Service akan bersinergi dengan Garuda Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Mar 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2017, 17:00 WIB
Garuda Indonesia Airbus A330
Pesawat Airbus A330 yang dipesan Garuda Indonesia tiba di Bandara Soekarno Hatta pada 23 Juli 2009. (AFP / Arif Ariadi)

Liputan6.com, Jakarta Maskapai anak usaha Pertamina, Pelita Air Service akan bersinergi dengan Garuda Indonesia. Sinergi antar BUMN ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi masing-masing perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengatakan sinergi ini nantinya diwujudkan dalam bentuk aliansi. Nantinya penerbangan Pelita Air Servica di rute-rute tertentu akan dikoneksikan dengan penerbangan Garuda Indonesia.

"‎Semacam dia bisa tempatkan kita di bisnis propeller, sekarang basisnya Pelita kan propeller, di situ potensi, sehingga Pelita itu model pengembangan ke depan seperti itu," kata Arif saat berbincang dengan wartawan, Selasa (7/3/2017).

‎Dengan adanya sinergi ini, maka Pelita Air bisa menempatkan reservasi tiket di sistem Garuda Indonesia. Dengan demikian nantinya Pelita Air akan melayani rute-rute reguler sebagai penghubung Garuda Indonesia ke rute terpencil.

Arif menambahkan, saat ini Pelita Air memiliki beberapa bandar udara (Bandara) yang dikelola sendiri, seperti Pondok Cabe dan Tunggul Wulung, Cilacap. ‎Hal ini menjadi nilai tambah Garuda Indonesia lewat sinergi ini.

"Jadi nanti konektivitas daerah terpencil bisa dilayani oleh maskapai BUMN. Pelita Air bisa pakai pesawat Garuda, begitu juga sebaliknya," tegas Arif.

Saat ini Pelita Air service tengah dala‎m kesulitan. Tingginya biaya operasional maskapai menjadikan perusahaan harus berinovasi demi kelangsungan bisnis perusahaan.

Pelita Air merupakan maskapai yang melayani penerbangan charter ke beberapa wilayah terpencil. Meski hanya melayani penerbangan charter, namun Pelita Air memiliki 3 sertifikat operasi angkutan udara (AOC) yaitu penerbangan charter, reguler dan kargo. (Yas)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya