Jadi Bandara Komersial, Pengaturan Pondok Cabe Harus Gabung Halim

Airnav telah memberikan pendapat kepada Kementerian Perhubungan terkait operasional lapangan terbang Pondok Cabe.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Mar 2017, 14:15 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2017, 14:15 WIB
Airnav telah memberikan pendapat kepada Kementerian Perhubungan terkait operasional lapangan terbang Pondok Cabe.
Airnav telah memberikan pendapat kepada Kementerian Perhubungan terkait operasional lapangan terbang Pondok Cabe.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana penggunaan Bandar Udara (Bandara) Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, sebagai bandara komersial hingga saat ini masih belum menemui titik terang. Namun demikian, lapangan terbang ini masih punya potensi untuk beroperasi secara komersial nantinya.

Direktur Utama Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia Novie Riyanto‎ mengatakan, sebagai operator, Airnav telah memberikan pendapat kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait operasional lapangan terbang Pondok Cabe jika memang akan dijadikan bandara komersial bagi maskapai berjadwal.

Salah satunya, yaitu slot penerbangan di lapangan terbang tersebut harus disatukan dengan slot di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. "Kami selaku operator sudah memberikan masukan. Masukannya adalah apabila Pondok Cabe ini dioperasikan, slot harus menjadi satu dengan Halim," ujar dia di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (10/3/2017).

Penyatuan slot ini bertujuan agar pesawat yang terbang dari Pondok Cabe atau dari Halimperdana Kusuma tidak saling berbenturan. Sebab jalur udara yang digunakan antara kedua bandara ini sama.

"Kenapa dengan halim slot nya menjadi satu, karena ini akan dikontrol oleh Air Traffic Sevice yang ada di Halim, supaya safe. Artinya tidak terjadi tabrakan pesawat udara, baik di Halim dan Pondok Cabe. Karena ini dia ini silang, bergantian," kata dia.

Nantinya, pengaturan lalu lintas antar kedua bandara tersebut cukup dilakukan di satu tempat, yaitu melalui petugas yang ada di Halim. Dengan demikian, resiko benturan antar pesawat bisa ditekan seminimal mungkin.

"Ini maka pengaturannya harus satu aerodrome tower. Jadi towernya tetap di Halim. Towernya di Halim ini akan diterapkan dengan alat navigasi dan komunikasi sehingga akan ketahuan kapan pesawat yang akan mendarat di Pondok Cabe ini separate dengan pesawat yang ada di Halim,"‎ jelas dia.

Novie juga menegaskan, lapangan terbang Pondok Cabe masih memiliki potensi untuk dijadikan bandara komersial. Namun memang perlu pengaturan yang lebih detail untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan dari dan menuju bandara tersebut.‎

"Masih memungkinkan, sampai sekarang masih beroperasi tapi bukan untuk komersial. Nanti kalau umum slotnya akan diatur dengan Halim, Slotnya nanti akan dihitung tergantung berapa jam dia, kita belum ada angka, belum ada pengajuan dari operator. Termasuk fasilitas parkirnya juga, jadi tidak hanya udaranya," tandas dia. (Dny/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya