Menhub Budi Karya Pesan 100 Kapal dari Industri Rakyat

Fokus pemberian kapal tidak hanya ke wilayah timur Indonesia tapi juga ke wilayah Jawa.

oleh Arthur Gideon diperbarui 24 Mar 2017, 08:15 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 08:15 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Galangan Kapal Bumirejo di Juwana, Pati pada Kamis (23/3/2017). (Foto: Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengunjungi Galangan Kapal Bumirejo di Juwana, Pati pada Kamis (23/3/2017). (Foto: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan akan memesan 100 kapal pelayaran rakyat (pelra) melalui industri pembuatan kapal rakyat nasional. Langkah Kementerian Perhubungan memesan kapal dari industri rakyat tersebut untuk mempertahankan dan meningkatkan kearifan lokal.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan, dalam kunjungan ke Galangan Kapal Bumirejo di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada Kamis, 23 Maret, dirinya melihat bahwa produk kapal dari industri rakyat sangat bagus. 

"Saya lihat hasil pengerjaannya bagus sekali, kapal dibuat dengan kayu merbau. Jadi industri-industri kapal seperti ini yang harus dihidupkan kembali karena ini adalah kearifan lokal, tidak banyak orang yang bisa," jelas Budi Karya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (24/3/2017).

Pembelian kapal oleh Kementerian Perhubungan tersebut guna mendukung transportasi laut ke daerah-daerah yang tidak dilayani oleh kapal perintis serta mendorong usaha masyarakat pada kapal-kapal tradisional yang mengangkut komoditas bahan pokok atau barang lainnya.

"Jadi 100 kapal ini akan kami berikan ke beberapa pemerintah daerah atau Yayasan supaya mereka mendapat kapal baru yang bagus dengan harapan industri perkapalan menjadi berkembang, dan pelayaran rakyat semakin bagus sehingga konektivitas logistik dari satu pulau ke pulau, dari satu tempat ke tempat lain menjadi lebih cepat," terang dia.

Lebih lanjut Menhub menjelaskan pemberian bantuan kapal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing masyarakat dalam transportasi laut.

"Pemerintah sudah berikan subsidi, bantuan kapal dan pendidikan vokasi pelaut dengan tujuan supaya masyarakat kita dapat bersaing serta dapat bertahan dengan segala kearifan lokal yang dimiliki," ujar Budi Karya.

Menhub juga mengatakan fokus pemberian kapal tidak hanya ke wilayah timur Indonesia tapi juga ke wilayah Jawa.

"Pelayaran memang diutamakan ke wilayah timur tapi juga ada pergerakan dari wilayah Jawa ke Karimun Jawa. Kita akan identifikasi apa saja yang dibutuhkan karena setiap wilayah memiliki potensinya masing-masing sehingga industrinya bisa tumbuh dan pergerakan pelayanan rakyatnya juga berkembang," jelas dia.

Ke depan Budi Karya berharap industri pembuatan kapal rakyat ini dapat diikutkan dalam tender pengadaan 100 kapal rakyat dengan bobot 35 GT. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya