Kemenhub Tingkatkan Layanan Bus di Perbatasan Kalimantan Barat

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memberikan bantuan 12 unit bus untuk melayani masyarakat di perbatasan Kalimantan Barat.

oleh Arthur Gideon diperbarui 17 Mar 2017, 08:30 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 08:30 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden Jokowi saat peresmian Pos Lintas Batas di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Foto: Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendampingi Presiden Jokowi saat peresmian Pos Lintas Batas di Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. (Foto: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan memberikan bantuan 12 unit bus untuk meningkatkan pelayanan transportasi bagi masyarakat daerah perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di Kalimantan Barat (Kalbar).

"Pada tahun 2018, kami akan menambah pelayanan di derah perbatasan di Kalimantan Barat berupa bus sebanyak 6 unit bus untuk angkutan perintis dan 6 unit bus untuk angkutan komersial," jelas Budi Karya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (17/3/2017). 

Kementerian Perhubungan memang terus meningkatkan layanan transportasi di daerah perbatasan. Kemenhub telah melayani daerah Putusibbau, Kalimantan Barat yang merupakan daerah perbatasan antara negara Indonesia dengan Malaysia.

Selain Putussibau, ada tiga daerah perbatasan lainnya di Kalbar yaitu perbatasan Entikong di Kabupaten Sanggau, perbatasan Bengkayang di kabupaten Bengkayang, dan perbatasan Sambas di Kabupaten Sambas.

Budi Karya menjelaskan, saat ini di daerah perbatasan tersebut telah tersedia angkutan angkutan bus untuk melayani daerah-daerah perbatasan di Kalimantan seperti di Passibau.

Untuk angkutan bus perintis, saat ini terdapat dua rute perintis di Kalimantan Barat yaitu, pertama, rute perbatasan Putussibau-Badau-Puring Kencana sejauh 248 km. Rute tersebut sekarang dilayani oleh Damri dengan 3 unit bus, yang masing-masing berkapasitas 24 orang.

Bus Putussibau-Badau-Puring Kencana beroperasi 3 rit per hari, dengan tarif Rp 180 ribu. Rata-rata tingkat keterisian bus kurang lebih 30 persen.

Kedua, rute Bengkayang - Jagoibabang sejauh 106 km, dilayani oleh dua unit bus Damri berkapasitas masing-masing 24 orang yang melayani sebanyak 3 rit setiap harinya denan tarif Rp 40 ribu sekali jalan.

"Diharapkan dengan adanya bantuan tambahan bus pada tahun depan, dapat menambah kualitas pelayanan di daerah perbatasan seperti di Putussibau dan daerah perbatasan lainnya di Kalbar," jelas Budi Karya.

Selain pelayanan angkutan bus perintis, juga tersedia pelayanan angkutan bus komersial pada rute Sambas-Aruk sejauh 72 km dan Jawai-Aruk sejauh 75 km yang dilayani oleh Perusahaan Otobus swasta dan Koperasi yaitu PT Air Sambar Pratama dan Koperasi Trans Jaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya