Bank Mandiri Tahan Penyaluran Kredit Baru Buat Karyawan Freeport

Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sekitar Rp 600 miliar kepada karyawan Freeport.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 24 Mar 2017, 18:05 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2017, 18:05 WIB
Bank Mandiri
Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sekitar Rp 600 miliar kepada karyawan Freeport.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menahan penyaluran kredit baru untuk para karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI). Hal ini sejalan ketidakpastian operasional perusahaan tersebut.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, penahanan kredit baru ini hanya bersifat sementara. Artinya, Bank Mandiri akan kembali menyalurkan kredit setelah persoalan ketenagakerjaan selesai.

"Untuk (kredit) yang baru di-hold juga sementara waktu sampai nanti dia selesai lagi ya oke. Itu kan adalah hubungan kami dengan para karyawan sebagai individu. Tidak kaitannya dengan perusahaan. Kalau ada yang mohon kita kredit kami tanya kerja di mana, di Freeport, berarti sumber pembayaran gaji, kalau bulan depan belum ada kepastian gaji nanti dulu ya pak," jelas dia di Kementerian Tenaga Kerja Jakarta, Jumat (24/3/2017).

Bank Mandiri telah menyalurkan kredit sekitar Rp 600 miliar kepada karyawan Freeport. Namun, dia tak menerangkan rinci jumlah nasabah tersebut.

"Tadi saya nggak hapal jumlah nasabah. Tapi angkanya Rp 600 miliar. Kalau rumah itu Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar sekitar 1.000-2.000 orang sekitar itu," ungkap dia.

Ditanya soal kredit macet, Rohan belum memberikan keterangan. Menurut dia, permasalah yang terjadi di PTFI masih relatif baru.

"Mungkin belum, ini masih baru, mungkin bisa saja terjadi, dan kali ini disebut risiko bisnis. Bahwa ada kejadian menyebabkan itu berhenti. Sumber penghasilan jadi macet itulah risiko bisnis. Maka di bank ada tingkat NPL dijaga di posisi tertentu," ungkap dia.

Rohan menegaskan, Bank Mandiri akan kembali menyalurkan kredit baru jika persoalan ketenagakerjaan telah usai.

"Pokoknya kalau dia mulai digaji lagi, kita mulai lagi. Kita tidakada kaitannya sama proses Freeport-nya, masalah apapun. Kita kesana sebagai pelaku bisnis yang mencari pasar di karyawan," pungkas dia. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya