Liputan6.com, Jakarta Harga minyak sedikit berubah jelang akhir pekan pada perdagangan kemarin, setelah minyak acuan kembali melemah di tengah harapan pasokan dan permintaan seimbang.
Pada saat yang sama, sumur miyak AS naik ke level tertinggi dalam 2 tahun, mengancam keseimbangan pasar.
Melansir reuters, Jumat (14/4/2017), Firma layanan energi dari Baker Hughes mengatakan bahwa pengebor minyak menambahkan 11 sumur dalam sepekan hingga 13 April kemarin. Hal itu membuat total sumur mencapai 683. Penambahan dari sumur minyak ini meningkat selama 13 minggu berturut-turut.
Advertisement
Pasar sudah kelebihan pasokan sejak pertengahan 2014, mendorong anggota pengekspor minyak di OPEC dan juga Non OPEC untuk sepakat memangkas produksi di 6 bulan pertama 2017.
Pertemuan OPEC pada Mei nanti diperkirkan akan melanjutkan pemangkasan produksi setelah Juni. Arab Saudi, Kuwait, dam kebanyakan anggota OPEC lainnya bertumpu pada hal ini jika kesepakatan tersebut juga disepakati oleh produsen yang lain.
Harga minyak acuan Brent naik 3 sen ke level US$ 55,89 per barel setelah menyentuh level tinggi selama sebula pada Rabu kemarin.
Sementara harga minyak acuan AS, West Texas Intermediate naik 7 sen ke level US$ 53,18 per barel.