Sampoerna Jual 105,5 Miliar Batang Rokok di 2016

Sampoerna mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 95,5 triliun pada 2016 atau naik 7,2 persen dari Rp 89,1 triliun pada 2015.

oleh Nurmayanti diperbarui 15 Mei 2017, 11:43 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 11:43 WIB
20160520- Kecelakaan Kerja di Pabrik Sampoerna Nihil Selama 20 Tahun-Surabaya-AFP Photo
Sejumlah pekerja wanita beraktivitas di PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP)Tbk, Surabaya, Kamis (19/5). HMSP mendapat rekor MURI dengan kecelakaan kerja nihil selama 20 tahun (1996-2006). (AFP Photo/Juni Kriswanto)

Liputan6.com, Jakarta PT HM Sampoerna Tbk mempertahankan posisi teratas di pasar industri hasil tembakau (IHT) di Indonesia dengan pangsa pasar 33,4 persen dan volume penjualan 105,5 miliar batang pada 2016.

Adapun emiten berkode HMSP ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 95,5 triliun pada 2016 atau naik 7,2 persen dari Rp 89,1 triliun pada 2015.

Kenaikan penjualan itu mendorong pertumbuhan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,14 persen menjadi Rp 12,76 triliun pada 2016 dari periode sebelumnya Rp 10,36 triliun.

Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis menjelaskan hal ini terdorong fundamental keuangan dan portofolio merek yang kuat. "Sampoerna akan terus berinvestasi di Indonesia dan memberikan hasil bagi para pemegang saham kami,” kata dia dalam keterangan yang diterima, Senin (15/5/2017).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 71,61 triliun pada 2016 dari tahun sebelumnya Rp 67,30 triliun. Laba kotor naik 9,6 persen menjadi Rp 23,85 triliun.

Beban penjualan naik menjadi Rp 6,09 triliun. Beban umum dan administrasi turun menjadi Rp 1,73 triliun pada 2016 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,74 triliun. Perseroan juga mencatatkan kenaikan penghasilan lain-lain menjadi Rp 267,67 miliar pada 2016 dari periode 2015 sebesar Rp 148,54 miliar.

Dalam riset PT Mandiri Sekuritas sebelumnya menyebutkan, laba bersih HM Sampoerna pada kuartal IV 2016 melampaui prediksi dan konsensus, terutama karena pendapatan bunga dan penurunan belanja iklan dan promosi yang mengejutkan. Pihaknya menilai hal itu tidak akan berkelanjutan.

Langkah tersebut mampu membuat perseroan memenuhi target pertumbuhan laba sebelum beban bunga dan pajak di atas 10 persen pada 2016.

Dengan pertumbuhan kinerja, perseroan memperoleh peringkat terbaik dalam penghargaan Best Company Poll 2017 pada ajang Finance Asia Award 2017.

Sampoerna menempati posisi teratas dalam tiga kategori berbeda yaitu kategori “Best Managed Company”, “Best in Corporate Governance” dan “Best Tobacco Company at Corporate Social Responsibility in Tobacco Industry”.

"Penghargaan dari Finance Asia ini akan semakin mengokohkan Sampoerna sebagai salah satu perusahaan terdepan di Indonesia yang menunjukkan kinerja terbaik, bukan hanya dalam level nasional melainkan juga Asia,” ucap Mindaugas.

Penghargaan tersebut didapatkan produsen yang akan menginjak usia 104 pada tahun ini selama dua tahun berturut-turut. Finance Asia, merupakan publikasi terkemuka asal Hong Kong sebagai sumber informasi seputar berita keuangan, investasi, perbankan, ekonomi, dan pasar modal di Asia. 

 

 

 

 



* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya