Dalam 3 Tahun, PLN Listriki 1.808 Desa di Papua dan Maluku

Rasio desa yang berlistrik akan meningkat pesat dari saat ini sekitar 24 persen menjadi 89,6 persen.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 15 Mei 2017, 19:16 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 19:16 WIB
Rasio desa yang berlistrik akan meningkat pesat dari saat ini sekitar 24 persen menjadi 89,6 persen.
Rasio desa yang berlistrik akan meningkat pesat dari saat ini sekitar 24 persen menjadi 89,6 persen.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus menggenjot pemenuhan listrik di wilayah pinggiran khususnya Papua dan Papua Barat serta Maluku dan Maluku Utara. Perseroan akan melistriki 1.808 desa hingga tiga tahu ke depan (2017-2019) yang terdiri Papua dan Papua Barat sebanyak 1.273 desa, sementara Maluku dan Maluku Utara 535 desa.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Nicke Widyawati menerangkan, langkah tersebut ditempuh untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan. Dia mengatakan, jumlah desa untuk Papua dan Papua Barat saat ini sebanyak 4.912 desa dan jumlah yang terlistriki baru 1.187 desa. Dengan target tersebut, maka jumlah desa yang terlistriki dalam tiga tahun ke depan menjadi 4.401 desa.

Rasio desa yang berlistrik pun akan meningkat pesat dari saat ini sekitar 24 persen menjadi 89,6 persen.

"Dalam 3 tahun ke depan kita akan 89,6 persen dari 1.187 desa jadi 4.401 desa," kata dia di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta, Senin (15/5/2017).

Lebih rinci, dia mengatakan, pada 2017 PLN akan melistriki 365 desa dengan investasi sekitar Rp 1,86 triliun. Tahun 2018 sebanyak 372 desa dengan investasi Rp 1,85 triliun. Kemudian tahun 2019 sebanyak 536 desa dengan investasi Rp 2,28 triliun.

Dana investasi tersebut meningkat drastis jika dibanding tahun-tahun sebelumnya di kisaran Rp 300 miliar per tahun.

"Anggaran yang kita perlukan kalau sebelumnya per tahun Rp 300 miliar, ke depan perlu Rp 1,8 triliun sampai Rp 2,2 triliun per tahun," kata dia.

Dana investasi ini diambil dari alokasi subsidi yang tepat sasaran. Artinya, pemerintah hanya akan memberikan subsidi pada masyarakat yang benar-benar memerlukan.

"Programnya adalah dengan subsidi tepat sasaran di mana di media hebohnya kenaikan listrik, itu subsidi tepat sasaran. Jadi masyarakat tidak berhak subsidi pendapatannya di atas 40 persen rata-rata, itu subsidinya dicabut," jelas dia.

Di Maluku dan Maluku Utara Nicke menyebut ada 2.390 desa. Sementara, desa yang terlistriki baru 1.666 desa. Dia mengatakan, PLN akan melistriki 535 desa dalam 3 tahun ke depan dengan rincian 197 desa pada tahun 2017. Investasinya mencapai Rp 721 miliar.

Pada tahun 2018 sebanyak 196 desa dengan nilai investasi Rp 907 miliar. Kemudian tahun 2019 dengan 142 desa dengan nilai investasi Rp 641 miliar.

"Totalnya di Maluku dan Maluku Utara itu ada 535 desa. Karena rasio di Maluku dan Maluku Utara masih lebih baik dibanding Papua. Kalau tahun 2019 sudah 92 persen maka tidak akan beda jauh dengan Jawa," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya