Liputan6.com, Jakarta
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) memastikan tahapan pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) memasuki tahap studi kelayakan (feasibility study/FS).
Sirkuit ini akan dibangun investor asal Prancis, Vinci, senilai US$ 500 juta atau sekitar Rp 6 triliun dan ditargetkan rampung pada 2019.
Direktur Utama ITDC Abdulbar Mansoer mengungkapkan, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya asal Prancis, Vinci, berencana menanamkan modal dengan membangun sirkuit sekelas MotoGP, fasilitas olahraga balap, dan convention center di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Baca Juga
"Mudah-mudahan sirkuit MotoGP menjadi destinasi wisata yang menarik," kata dia saat Konferensi Pers acara Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Serah Operasionalisasi Aset Pemerintah di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
Abdulbar menambahkan, sirkuit MotoGP akan berada di sebuah klaster besar dengan lahan seluas 120 ha. Vinci telah menyiapkan anggaran US$ 500 juta untuk menyulap kawasan tersebut menjadi Mandalika Race Circuit Cluster.
Saat ini, Vinci dan ITDC tengah mengerjakan studi kelayakan dari sirkuit MotoGP di Lombok. "Kita lagi FS dan mereka sudah menganggarkan US$ 500 juta untuk membangun 120 ha, yakni sirkuit MotoGP, hotel, convention center seperti di Nusa Dua, Bali," dia menjelaskan.
Dalam waktu dua tahun ke depan, kata Abdulbar, ITDC akan menyelesaikan pembangunan 1.500 kamar hotel pada 2019. Targetnya lebih dari 2.000 kamar sampai 2020, bahkan mencapai 10 ribu kamar dalam jangka waktu lima tahun.
"Tapi jangka pendek dua tahun ini 1.500 kamar hotel dari lima hotel, mudah-mudahan sirkuit MotoGP jadi destinasi kita. Nilai investasinya hampir Rp 2 triliun. Jadi total investasi yang sudah di kami senilai Rp 7 triliun," tutur Abdulbar.
Sebagai pengembang dan pengelola KEK Pariwisata Mandalika, Lombok, ITDC mendapat komitmen investasi dari lima investor, dua di antaranya adalah investor asing. Hari ini Abdulbar dan perwakilan dari kelima investor tersebut meneken nota kesepahaman investasi di KEK Mandalika.
Kelima investor itu, antara lain Sky Wealth (M) Sdn Bhd dari Malaysia yang akan membangun hotel berbintang lima di area tepi pantai Tanjung Aan Mandalika, dan Jeju Olle Foundation dari Korea yang akan membangun Mereseq Trail, jalan setapak jarak jauh di Bukit Meresek, Mandalika.
Adapun tiga investor lainnya merupakan investor lokal, yaitu PT Bangun Megatama Wisata dan PT Metro Lestari Utama yang akan membangun hotel berbintang lima, serta PT Alam Hijau Permata yang akan berinvestasi pada penyertaan modal di Hotel Pullman yang sedang dibangun oleh lTDC.
"Lima investor ini bukan cuma bangun hotel, tapi ada lapangan golf, trail sekelas di Korea, dan lainnya. Hari ini MoU, masing-masing sedang membahas project cost. Tapi yang sudah di kami investasi Rp 7 triliun," tandas Abdulbar.