Liputan6.com, Jakarta - ‎PT Pertamina (Persero) memprediksi akan terjadi kenaikan konsumsi Elpiji saat Ramadan dan Lebaran 2017‎ sebesar 8 persen. Kenaikan konsumsi itu didorong oleh peningkatan di sektor rumah tangga, terutama saat Ramadan.
Direktur Pemasaran Pertamina, Muchammad Iskandar, mengatakan, saat Ramadan dan Lebaran, konsumsi Elpiji diperkirakan mencapai 23.980 matrik ton (MT) per hari. Angka ini naik 8 persen dibandingkan konsumsi saat hari normal yang sebesar 22.200 MT.
"Elpiji kita prediksi agak awal, starting dari awal puasa sudah meningkat," ujar dia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (22/5/2017).
Advertisement
Dia menjelaskan, perkiraan puncak konsumsi harian akan terjadi pada H-6 sampai dengan H-1 Lebaran sebesar 25.658 MT per hari. Angka ini naik 115 persen dari konsumsi pada hari normal.
Baca Juga
"Jadi kebiasaan dari masyarakat kita, puasa mestinya kan puasa itu makannya lebih sedikit masaknya lebih sedikit. Tapi ini malah puasa lebih banyak masak, sehingga prediksi selalu awal puasa terjadi peningkatan," lanjut dia.
Sementara itu, estimasi konsumsi secara bulan, pada Mei 2017 mencapai 614.618 MT, kemudian meningkat pada Juni 2017 menjadi 617.972 MT. Konsumsi ini diperkirakan turun Juli 2017 menjadi 606.442 MT.
‎"Justru saat setelah Lebaran akan turun, karena sudah menikmati yang dia masak itu. Tinggal jalan-jalan, kunjungan keluarga," kata dia.
Sementara untuk ketersediaan stok Elpiji, Pertamina telah melakukan antisipasi sejak jauh hari. Perusahaan pelat merah tersebut memiliki stok sebesar 326.371 MT untuk masa ketahanan hingga 16 hari.
Untuk konsumsi bahan bakar minyak (BBM) seperti Premium, Pertamax dan lain-lain pada mudik Lebaran 2017 naik 9,7 persen dibandingkan hari normal.Â
Direktur Pemasaran Pertamina Muchammad Iskandar mengatakan, kenaikan konsumsi tertinggi diprediksi akan terjadi pada jenis Pertalite yang sebesar 15 persen. BBM dengan RON 90 ini diperkirakan akan naik dri 39.248 kiloliter (KL) menjadi 45.136 KL.
"Pertalite tetap naik 15 persen, karena mobilisasi dari Jakarta ke luar kota akan cari produk yang kualitasnya lebih baik," ujar dia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (22/5/2017).
Untuk jenis Pertamax diperkirakan akan mengalami sebesar 10 persen dari 17.407 KL menjadi 19.17 KL, Premium naik 5 persen dari 38.231 KL menjadi 40.142 KL, Dex naik 10 persen dari 455 KL menjadi 500 KL, Dexlite naik 10 persen dari 702 KL menjadi 842 KL dan Kerosenen atau minyak tanah naik 3 persen dari 1.609 KL menjadi 1.657 KL.
"Premium masih akan naik 5 persen dibanding rata-rata harian. Karena kemarin sempat stabil dan tidak terjadi pergeseran ke produk Pertamax atau Pertalite. Pertamax tetap naik 15 persen. (Dny/Dny)