Rumah Makan di Gorontalo Timbun 20 Tabung Elpiji 3 Kg

Masing-masing rumah tangga sebenarnya dibatasi pembelian hanya dua tabung elpiji 3 kg.

oleh Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy diperbarui 20 Mei 2017, 20:04 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2017, 20:04 WIB
Rumah Makan di Gorontalo Kedapatan Borong 20 Tabung Elpiji 3 Kg
Masing-masing rumah tangga sebenarnya dibatasi pembelian hanya dua tabung elpiji 3 kg. (Liputan6.com/Aldiansyah Mochammad Fachrurrozy)

Liputan6.com, Gorontalo - Tim gabungan dari Pemprov Gorontalo, Satpol PP dan TNI/Polri, menggelar inspeksi mendadak (sidak) terkait kelangkaan elpiji di sejumlah agen, pangkalan, rumah makan dan kios, pada Jumat, 19 Mei 2017. Dalam sidak itu, mereka menemukan rumah makan yang memborong tabung elpiji 3 kg.

Pantauan Liputan6.com, pelaksanaan sidak diawali dengan mengunjungi sejumlah pangkalan elpiji di Kota Gorontalo. Dari hasil peninjauan terungkap stok beberapa pangkalan sudah kosong.

Peninjauan kemudian dilanjutkan menuju ke salah satu agen di wilayah Desa Ilotidea, Kecamatan Tilango, Kabupaten Gorontalo, yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan elpiji di wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Tim menemukan stok di agen tersebut cukup tersedia.

Dari hasil konsultasi dengan petugas setempat pun, mereka mengaku distribusi yang diberikan cukup merata. Keanehan ditemukan kala data perbandingan stok di agen cukup tersedia, tapi di pangkalan berkurang. Maka tim pun menduga kuat ada penimbunan.

Dengan dasar itu, sidak kemudian dilanjutkan ke sejumlah rumah makan. Sebuah rumah makan yang berada di kawasan Tamalate, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo, terbukti menimbun tabung elpiji 3 kg.

Kabag Ekonomi Biro Kesra dan Ekonomi Setda Provinsi Gorontalo Lamantra Katili mengatakan, setiap rumah makan harusnya hanya diberikan maksimal dua tabung sekali beli. "Namun, sebuah rumah makan di Tamalate ditemukan sudah menimbun sampai 20 tabung," kata Lamantra.
 
Dengan bukti itu, tim memutuskan untuk menutup pangkalan tempat pemilik rumah makan memborong elpiji tersebut. Dari rumah makan, sidak kemudian dilanjutkan dengan meninjau agen di Kabupaten Bone Bolango (Bonbol). Di wilayah ini, stok elpiji di agen cukup tersedia.

Menurut Lamantra, sidak wajib dilakukan guna mencegah kelangkaan elpiji. Sebab, memasuki bulan suci Ramadan, kebutuhan elpiji masyarakat biasanya cukup besar. Jika elpiji sampai langka, imbas negatifnya akan dirasakan oleh masyarakat.

"Jadi kita turun untuk memastikan stok di setiap agen, pangkalan, juga kios-kios. Kita ingin agar distribusinya merata dan tidak boleh ada penimbunan," kata Lamantra.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya