Pemerintah Harus Percepat Pembangunan Tol Serpong-Kunciran

Pemerintah perlu turun tangan membantu proses pengadaan tanah dan pembangunan konstruksi tol Serpong-Kunciran.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Mei 2017, 14:45 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 14:45 WIB
Pemerintah perlu turun tangan membantu proses pengadaan tanah dan pembangunan konstruksi tol Serpong-Kunciran.
Pemerintah perlu turun tangan membantu proses pengadaan tanah dan pembangunan konstruksi tol Serpong-Kunciran.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah perlu turun tangan membantu proses pengadaan tanah dan pembangunan konstruksi tol Serpong-Kunciran. Keberadaan ruas tol sepanjang 11,2 kilometer (km) ini dinilai strategis bagi mobilitas karena bagian merupakan bagian dari JORR II.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, untuk membangun jalan tol seperti Serpong-Kunciran ini memang membutuhkan dana yang besar. Pembangunan tol tersebut setidaknya membutuhkan dana Rp 2,6 triliun, yang terdiri dari Rp 1,6 triliun untuk konstruksi dan Rp 990 miliar untuk pembebasan tanah.

"Biaya sebesar itu tentunya terlalu tinggi apabila sepenuhnya dibebankan kepada investor, untuk itu perlu dana talangan dari pemerintah," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Djoko juga menilai, sebenarnya insentif terkait pembangunan infrastruktur yang diberikan pemerintah saat ini sudah memadai. Namun sayangnya sering kali mengalami hambatan di lapangan yang biasanya karena faktor teknis. Tetapi hal tersebut tinggal dikoordinasikan investor dengna pemerintah.

"Pembebasan tanah tol Kunciran-Serpong yang sudah mencapai 85 persen sebenarnya tergolong cepat, tinggal PT Marga Trans Nusantara selaku investor untuk menyiapkan pendanaan untuk memulai konstruksi," kata dia.

Sementara itu, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada pemerintah pusat untuk mempercepat pembangunan Tol Serpong-Kunciran terutama untuk pembebasan tanah. Hingga saat ini pembebasan lahan yang sudah terealisasi baru mencapai 85 persen dan masih terdapat beberapa bidang tanah yang belum dibebaskan.

"Pembebasan lahan belum tuntas karena pemerintah pusat belum mengucurkan anggaran untuk membayar lahan. Padahal, sebagian warga sudah mengosongkan dan pindah rumah," ungkap dia.

Sebagai informasi, Tol Serpong-Kunciran terbagi dalam dua seksi pekerjaan yakni Kunciran-Parigi dan Parigi-Serpong. Nantinya ruas ini merupakan bagian dari Jakarta Outer Ring Road II (JORR II) yaitu Bandara Soekarno Hatta-Kunciran-Serpong-Cinere-Jagorawi-Cibitung-Cilincing-Tanjung Priok.

JORR II meliputi empat ruas, yaitu ruas tol Cengkareng-Kunciran sepanjang 15,2 km investasi Rp 3,49 triliun, ruas Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km investasi Rp 2,62 triliun, ruas Serpong-Cinere 10,14 km investasi Rp 2,21 triliun, dan ruas Cinere-Jagorawi sepanjang 14,6 km investasi Rp 3,17 triliun yang berada di sisi barat.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya