Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi menyatakan, mudik menggunakan moda transportasi laut di tahun ini kurang diminati masyarakat. Penyebabnya, karena berbagai masalah yang menjadi momok di angkutan laut, seperti kapal Ro-Ro, kapal penyeberangan, kapal kapal penumpang, sampai armada perintis.
"Nah (angkutan) laut belum diminati masyarakat," tegas Budi Karya saat menggelar FGD Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2017 di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Minggu (11/6/2017).
Lebih jauh katanya, Kemenhub bersama Kapolri, dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) sudah melakukan beberapa terobosan, di antaranya tiket online dan berjadwal, pemisahan roda dua, dan lainnya diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat mudik menggunakan angkutan laut.
Advertisement
"Memang ada satu masalah klasik di angkutan laut, petugas membiarkan muatan di kapal secara berlebihan. Belum lagi tingkah laku pelaut yang kurang menerapkan good corporate governance (GCG), dibiarkan berkeliaran, jadi ini harus disiplinkan lagi," terangnya.
Menhub meminta kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut untuk mengenakan sanksi tegas bagi Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) yang dengan sengaja mengangkut muatan atau penumpang secara berlebihan.
"Saya sudah minta ke Dirjen Perhubungan Laut untuk memberikan sanksi bagi KSOP yang memuat penumpang berlebih," tegas Budi Karya.
Dari data Kementerian Perhubungan, ASDP Indonesia Ferry telah membuat terobosan layanan yang berbeda dibanding Lebaran tahun lalu. Contohnya, tiket online dan berjadwal, ada 5 buffer zones dengan berbagai fasilitas, menyiapkan 6 dermaga, ada 58 armada sebanyak 2.416 perjalanan, layanan pembayaran tunai dan elektronik, lahan parkir yang luas memuat 6.974 unit kendaraan per jam, serta layanan lainnya.
Sementara itu, PT Pelni (Persero) memperkirakan jumlah penumpang di masa angkutan lebaran ini bakal turun 2 persen di 2017 menjadi 557.687 orang dibanding periode tahun lalu yang sebanyak 568.739 orang.
Â