Begini Kondisi Tol Brebes Timur-Semarang yang Bisa Dilalui Mudik

Pemerintah akan mengoperasikan beberapa ruas tol Trans Jawa secara fungsional pada‎ arus mudik 2017.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Jun 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2017, 08:00 WIB
Kondisi jalan tol Brebes - Weleri yang fungsional saat mudik (foto: Ilyas Liputan6.com)
Kondisi jalan tol Brebes - Weleri yang fungsional saat mudik (foto: Ilyas Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan mengoperasikan beberapa ruas tol Trans Jawa secara fungsional pada‎ arus mudik 2017. Salah satunya adalah jalan tol Pejagan-Pemalang, Pemalang-Batang, lanjut Batang-Semarang yang memiliki panjang total sekitar 145 kilometer (km).

Hanya saja, yang akan dioperasikan secara fungsional hanya sepanjang 110 km, yang akan keluar di Gringsing, sebelum masuk kota Kendal. Rus tersebut terhitung dari Brebes Timur hingga ke Weleri.

Dioperasikannya secara fungsional, karena kondisi jalan tersebut belum sempurna, maasih berupa lean concrete (LC) atau bantalan dasar jalan tol. Namun begitu diklaim kondisi ini bisa dilalui kendaraan pribadi, hanya memang dalam batas kecepatan 40 km/jam.

Liputan6.com beserta Kementerian PUPR berkesempatan menyusuri jalan tol fungsional tersebut untuk memastikan kelayakan jalan jelang digunakan untuk mudik Lebaran.

Masuk tol di wilayah Tegal, mobil sudah dihadapkan kondisi jalan yang masih tanah yang jaraknya sekitar 100 meter dari jalan inti tol Pejagan-Pemalang. Mulai masuk ke jalan utama, kondisi jalan masih berupa semen yang sudah dikeraskan.

Tak bisa melaju kencang layaknya jalan tol sebenarnya, di sini kecepatan maksimal hanya 40 km/jam. Rambu-rambu serta pembatas jalan pun masih minim‎ sepanjang tol ini.

Jalan yang masih bergelombang, menjadikan perjalanan kurang begitu nyaman dan lebih cepat membuat kondisi fisik lelah.‎ Debu pun masih beterbangan ketika dilalui kendaraan. Maklum, kiri kanan jalan masih berupa tanah.

"Masih debu memang, tapi nanti sebelum kita buka, ini kita sapu dulu, kita siram, jadi tidak seperti sekarang ini," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono di sela-sela perjalanan, Minggu (11/6/2017).

Menggunakan tol tersebut, setidaknya waktu tempuh dari Tegal hingga ke Pekalongan hanya sekitar 1,5 jam. Jika melalui jalur Pantura, bisa menempuh waktu 2-2,5 jam.

Setelah Pekalongan, yang masuk dalam ruas tol Pemalang-Batang, maka sesi jalan tol selanjutnya adalah ruas Batang‎-Semarang.

Di jalan tol ini sedikit lebih parah, terdapat satu jembatan, tepatnya jembatan Kalisambong yang belum tersambung, dan masih dalam proses persiapan pengecoran. Maka dari itu, rombongan harus berhenti dan memilih melewati jalur bawah yang saat itu sudah terpasang jembatan sementara yang hanya terbuat dari besi.

"Krusialnya sepanjang tol ini, ya di sini, karena belum selesai. Tapi ini akan selesai pada 3-4 hari ke depan, sehingga H-10 lebaran sudah bisa kita operasikan," tegas Basuki.

Jembatan sementara yang hanya terbuat dari besi ini juga ada di beberapa titik sepanjang jalan tol fungsional. Hanya saja, jembatan ini nantinya bisa menjadi titik kemacetan, mengingat kapasitasnya hanya bisa dilalui satu kendaraan, sementara jalan tol nya sendiri bisa dilalui dua lajur kendaraan.

Sepanjang perjalan yang menempuh jarak 110 km ini, setidaknya ada beberapa rest area sementara yang hanya terbuat dari tenda untuk istirahat dan mushola. Selain itu rest area ini juga dilengkapi dengan toilet mobile.

Rest area yang berada di sepanjang ruas jalan tol fungsional ini dibuat setiap 10 km. "Di sini nanti kita juga akan kerjasama dengan Pertamina untuk bisa menyediakan BBM yang kalengan," tambah Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani.

Sepanjang jalan masih banyak alat-alat berat yang tengah kerja 24 jam demi mempersiapkan kelayakan jalan tol tersebut sebelum lebaran. Nantinya berbagai pekerjaan di sepanjang jalan tol tersebut akan diberhentikan sementara demi kelancaran arus mudik.

Titik kemacetan lain diperkirakan juga akan terjadi di pintu keluar jalan tol, tepatnya di wilayah Gringsing, sebelum memasuki kota Kendal.‎ Ini menjadi titik macet karena pengguna tol akan bertemu dengan pengguna kendaraan lain yang melalui jalur pantura.

Jalan tol fungsional ini akan dioperasikan selama 24 jam dan akan dioperasikan fungsional pada H-10 hingga H+10, sebelum nantinya pengerjaan jalan tol ini kembali dilanjutkan. Mengenai akses penerangan di malam hari, penerangan hanya terdapat di titik-titik pengerjaan jembatan. Sementara sepanjang jalan hanya mengandalkan stiker yang menyala ketika terkena sinar lampu kendaraan.

"Nanti kalau jalan tol fungsional ini macet, kita akan keluarkan kendaraan di pintu-pintu keluar tol sebelumnya," tutup Basuki.

Meski begitu, Basuki optimis penyelenggaraan arus mudik dan arus balik tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. (Yas)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya