Akuisisi Yahoo, Verizon PHK Massal 2.100 Pegawai

Adanya pembentukan bisnis baru ini digadang-gadang menjadi penyebab perampingan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut.

oleh Vina A Muliana diperbarui 19 Jun 2017, 18:54 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2017, 18:54 WIB
Akuisisi Yahoo
Akuisisi Yahoo (foto: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah melewati proses panjang untuk membeli perusahaan teknologi Yahoo, Verizon kembali membuat keputusan mencengangkan. Perusahaan ini memangkas 15 persen atau 2.100 tenaga kerja gabungan yang berasal dari Yahoo dan unit perusahaan milik Verizon, AOL. Pengumuman pemangkasan tenaga kerja tersebut diberitahukan sehari setelah proses akuisisi selesai.

Verizon akan menggabungkan divisi usahanya yang bergerak pada layanan email berbasis web gratis, yakni AOL Mail, dengan Yahoo. Nantinya Yahoo dan AOL akan membentuk perusahaan baru, yakni Oath.

"Fokus kami adalah untuk memberi pelayanan lebih baik pada konsumen. Kami berusaha yang terbaik agar hal ini bisa diwujudkan dengan baik," tutur CEO Oath Tim Amstrong, seperti dilansir dari New York Times, Senin (19/6/2017).

Adanya pembentukan bisnis baru ini digadang-gadang menjadi penyebab perampingan jumlah tenaga kerja di perusahaan tersebut. Selain itu, pengurangan tenaga kerja ini juga menjadi upaya Verizon agar bisa bersaing dengan perusahaan teknologi kelas kakap lain, yakni Google dan Facebook.

Meski kedua perusahaan menolak untuk memberi tanggapan akan hal ini, ditaksir jumlah pegawai yang di-PHK akan lebih besar dibanding perkiraan.

Sebelumnya, Yahoo yang pada 1-3 Maret lalu memiliki 8.600 pegawai telah mengalami banyak perampingan pegawai di bawah kepemimpinan Marissa Mayer. Jumlah pegawainya turun 46 persen dan pada November tahun lalu memangkas 500 pegawainya.

Proses akuisisi Verizon terhadap Yahoo sendiri sempat mengalami kendala karena terungkapnya kasus peretasan dan pencurian 1,5 miliar akun email Yahoo di tahun 2013 dan 2014 yang diumumkan pada 2016 lalu.

Akibat dua kasus besar itu, Verizon meminta harga akusisi diturunkan dari yang awalnya US$ 4,83 miliar menjadi US$ 4,48 miliar, yang kemudian disepakati Yahoo. Proses transaksi diundur hingga kuartal kedua 2017.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya