Liputan6.com, Jakarta Miliarder asal Prancis Xavier Niel berambisi menjadikan Kota Paris sejajar dengan Silicon Valley, sebagai pusat investasi dan inovasi teknologi. Dia pun telah membangun inkubator startup di kota tersebut untuk menampung ambisinya.
"Orang-orang berpikir sulit dan rumit untuk menciptakan pelaku startup yang sukses di Paris. Karena itulah kami membutuhkan inisiatif semacam ini, untuk menciptakan hal yang dapat membantu negara kita menjadi negara teknologi terbesar di dunia. Kami harap kita memiliki Facebook berikutnya di sini," kata Niel seperti mengutip laman Bloomberg, Jumat (30/6/2017).
Niel menantang pengusaha senegaranya menggemakan dukungan kepada Presiden Prancis yang baru terpilih, untuk membentuk apa yang disebut "Negara Startup."
Advertisement
Baca Juga
Niel menghabiskan 250 juta euro (US$ 269 juta) atau setara Rp 3,58 triliun untuk mengubah sebuah tempat seluas 34.000 meter persegi (366.000 kaki persegi) menjadi kampus startup.
Dia ingin menjadikan tempat berjuluk Stasiun F ini sebagai inkubator startup terbesar di dunia. Ribuan orang mulai dari pengusaha teknologi, investor dan penemu diundang datang ke lokasi ini.
Bahkan, perusahaan teknologi seperti Facebook Inc., Microsoft Corp dan perancang video game Ubisoft Entertainment SA, serta perusahaan modal ventura termasuk Daphni dan Ventech, telah berjanji untuk menyediakan staf di kampus buatan Niel untuk memberi saran dan mendampingi para wirausahawan yang ada.
Setelah membuat peruntungan dengan menciptakan operator telepon murah Iliad SA, Niel telah memainkan peran kunci dalam membentuk ekosistem startup di Prancis.
Keluarnya Inggris dari Uni Eropa mungkin memberinya kesempatan untuk meningkatkan profil Paris di kancah teknologi global.
"Kami dulu adalah kota terbesar ke-10 untuk teknologi di dunia. Sekarang kami nomor 3 di belakang London dan kami harus menjadi nomor 2," tegasnya.
Simak video menarik berikut ini: