PLN dan Waskita Karya Bangun Tol Listrik Muara Enim-New Aurduri

Nilai proyek kerja sama PLN dan Waskita mencapai Rp 3 triliun dimana pembangunannya akan dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 07 Jul 2017, 18:36 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2017, 18:36 WIB
Menteri BUMN Rini Soemarno menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan transmisi antara PLN dengan Waskita Karya, Jumat (7/7/2017). (Ilyas/Liputan6.com)
Menteri BUMN Rini Soemarno menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan transmisi antara PLN dengan Waskita Karya, Jumat (7/7/2017). (Ilyas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyaksikan penandatanganan kontrak pembangunan transmisi 500 kilo volt (KV) Sumatera, Muara Enim-New Aurduri sepanjang 554 kilometer sirkit (kms) yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, di Kantor Pusat PLN.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PLN Sofyan Basir dan Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq. Kerja sama ini bentuk sinergi BUMN dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia.

"Ini sebenarnya kontrak ke dua yang didapatkan Waskita Karya, saya harap ke depan BUMN ini bisa terus saling bersinergi," kata Rini di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (7/7/2017).

Dengan semakin banyaknya sinergi antar BUMN ini diharapkan Rini pada 2019 pembangunan tol listrik ini bisa sampai ke Bakaheuni, Lampung.

Direktur Utama PLN Sofyan Basir menambahkan, nantinya jaringan utama dari transmisi ini akan menyangga produksi listrik dari pembangkit listrik Mulut Tambang di Sumatera Selatan sebesar 3.000 MW.

”Ini bagian dari pembangunan 46 ribu kms jaringan transmisi yang ditandatangani. Jalur transmisi Muara Enim-New Aurduri ini juga sekaligus bagian dari tol listrik 5.364 kms di lintasan Sumatera," tambah Sofyan Basir.

Proyek ini mencakup pekerjaan konstruksi pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV SUmatera Jalur Muara Enim-New Aurduri (Sumatera Selatan-Jambi), pendanaan, pembebasan lahan dan right of way (ROW), perizinan serta studi Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

Adapun nilai dari proyek ini adalah lebih dari Rp 3 triliun dimana pembangunannya akan dilaksanakan dalam kurun waktu tiga tahun.

Keunggulan proyek ini antara lain adalah pembebasan Iahan yang relatif Iebih cepat dimana PLN tidak perlu menyediakan anggaran di depan dan koordinasi lebih intensif dapat di|akukan karena merupakan sinergi antar BUMN. 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya