Pasokan Listrik Banyak, PLN Tantang Investor Masuk ke Kalimantan

‎Keberanian PLN menyanggupi sambungan baru industri dilatarbelakangi daya sistem kelistrikan Kalimantan yang berlebih.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Agu 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 02 Agu 2017, 11:00 WIB
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana meresmikan beberapa infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) di Kalimantan Utara pada Sabtu ini (6/5/2017). (Liputan6.com/Achmad Dwi Afriyadi)
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana meresmikan beberapa infrastruktur Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) di Kalimantan Utara pada Sabtu ini (6/5/2017). (Liputan6.com/Achmad Dwi Afriyadi)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berkomitmen mengembangkan dan menyediakan listrik dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kalimantan. Dengan adanya pasokan listrik yang tinggi di Kalimantan ini diharapkan bisa mendorong perkembangan industri di wilayah tersebut.

Direktur Bisnis Regional Kalimantan PLN Machnizon Masri menjelaskan, PLN telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) dengan 15 calon pelanggan potensial, yang membutuhkan daya tersambung total sebesar 154 MVA dan dua pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).

"Alhamdulillah hari ini kami tandatangan MoU dengan beberapa pelanggan besar dan pengembang biomassa," kata Machnizon dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/8/2017).

Pada penandatanganan MoU ini, PLN juga melakukan kerja sama penyediaan tenaga listrik untuk pengembangan kawasan pelabuhan, pengolahan Crude Palm Oil (CPO), pertambangan, kawasan industri, industri baja, kota mandiri, pusat perbelanjaan, pelabuhan, apartemen, hotel, pabrik semen dan perkantoran.

‎Keberanian PLN menyanggupi sambungan baru industri tersebut dilatarbelakangi kemampuan sistem kelistrikan Kalimantan saat ini yang telah mencapai 1.646 Mega Watt (MW). Sedangkan konsumsi listrik masyarakat atau beban puncak listrik baru 1.215 MW, sehingga ada kelebihan daya mencapai 430 MW.

"Daya mampu di Kalimantan sudah cukup dan bahkan surplus. Dengan surplus daya tersebut, PLN memiliki kemampuan lebih untuk melayani permintaan suplai listrik, baik dari masyarakat maupun industri dan bisnis supaya investasi makin berkembang," ujar Machnizon.

Tak hanya menandatangani nota kesepahaman dengan para calon pelanggan potensial, PLN juga menandatangani perjanjian pembangunan pembangkit jenis EBT, yakni PLTBm 2x5 MW oleh PT Pusaka Jaya International yang akan menyuplai kebutuhan listrik di Sekadau dan Putussibau Kalimantan Barat dan PLTBm 2x5 MW oleh PT Pusaka Penajam Energi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Machnizon mengatakan MoU dengan pengembang EBT merupakan upaya untuk meningkatkan elektrifikasi di daerah terpencil. “Ini merupakan langkah baik PLN untuk melakukan efisiensi dan meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah-daerah terpencil,” ujar Machnizon.

Daftar perusahaan

Berikut adalah daftar calon pelanggan dan pengembang kawasan di Kalimantan yang menandatangani MoU penyediaan tenaga listrik di Balikpapan:


1. PT Energi Pelabuhan Indonesia dengan kebutuhan daya 10,4 Mega Volt Ampere (MVA) untuk lokasi Mempawah, Kalimantan Barat.

2. PT Buana Tunas Sejahtera dengan kebutuhan daya 10,9 MVA untuk lokasi Badau–Putussibau, Kalimantan Barat.

3. PT Bintang Barito Jaya dengan kebutuhan daya 6 MVA untuk lokasi Balai Karangan, Kalimantan Barat.

4. PT Ketapang Ecology Agriculture Forestry Industrial Park dengan kebutuhan daya 10 MVA untuk lokasi Ketapang, Kalimantan Barat.

5. PT Delta Prima Steel dengan kebutuhan daya 13,6 MVA untuk lokasi Jorong–Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

6. PT Ciputra dengan kebutuhan daya 16,5 MVA untuk lokasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

7. PT Govindo Utama dengan kebutuhan daya 12,1 MVA untuk lokasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

8. PT Jorong Port Development dengan kebutuhan daya 30 MVA untuk lokasi Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

9. Perusahaan Daerah Batulicin Jaya dengan kebutuhan daya 8 MVA untuk lokasi Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.

10. PT Borneo Bay dengan kebutuhan daya 12,7 MVA untuk lokasi Balikpapan, Kalimantan Timur.

11. PT Semeru Surya Semen dengan kebutuhan daya 8,7 MVA untuk lokasi Balikpapan, Kalimantan Timur.

12. Rumah Sakit Pertamina Balikpapan Pertamedika dengan kebutuhan daya 1,1 MVA untuk lokasi Balikpapan, Kalimantan Timur.

13. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur dengan kebutuhan daya 7,5 MVA untuk lokasi Kutai Timur, Kalimantan Timur.

14. PT Wulandari Bangun Laksana dengan kebutuhan daya 1,8 MVA untuk lokasi Balikpapan, Kalimantan Timur.

15. PT Ciputra dengan kebutuhan daya 5 MVA untuk lokasi Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya