Liputan6.com, Jakarta Harga emas tergelincir untuk kedua kali berturut-turut pada Kamis menyusul investor yang menunggu prediksi inflasi pada laporan pekerjaan Jumat.
Investor akan melihat petunjuk pada Jumat, sebagaimana terjadi saat kenaikan suku bunga pada tahun lalu. Meski data sudah solid, termasuk angka pengangguran yang rendah selama 17 tahun terakhir dan pendapatan perusahaan yang tinggi, ekonomi telah menawarkan beberapa tanda dari inflasi yang stabil.
Harga emas turun US$ 4 atau 0,3 persen untuk menetap di level US$ 1.274,4 per ounce, sementara kontrak sudah turun sejak penetapan harga Selasa di level US$ 1.279,4. tertinggi sejak 8 Juni.
Indeks dolar tetap berada di level terendah dalam 15 pekan, di beberapa hari terakhir seperti dilansir dari Marketwatch, Jumat (4/8/2017).
"Data inflasi-upah yang akan keluar pada hari Jumat akan sangat penting bagi investor, kata Ira Epstein, managing director di Linn Group, dalam sebuah wawancara.
"Negara di dunia membicarakan tentang mengeluarkan kebijakan easy money tapi Amerika Serikat sudah setahun lebih dulu dari mereka," tambahnya.
Energi & Tambang