Kekuatan Bangsa Indonesia Ada di Generasi Muda

Industri kreatif dan film-film nasional juga banyak digerakkan oleh anak-anak muda, semakin digemari dan ditonton oleh banyak orang.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Agu 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2017, 11:31 WIB
Pidato Presiden Jokowi Pada Sidang Tahunan MPR
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Sidang Tahunan MPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Sidang tersebut beragendakan mendengar pidato Presiden Joko Widodo selaku Kepala Negara. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada seluruh masyarakat untuk percaya kepada kekuatan bangsa bangsa sendiri. Kekuatan generasi muda Indonesia mampu telah mampu menggetarkan dunia.  Jokowi menjelaskan, selama ini cerita yang tersebar adalah Indonesia selalu dikuasai oleh asing. Padahal sebenarnya kekuatan bangsa Indonesia mampu menjadi tuan di negara sendiri bahkan menguasai dunia.

Ia mencontohkan, selama ini cerita yang tersebar adalah bank-bank asing yang berkepansi berekspansi ke Indonesia. "Ternyata sebenarnya bank-bank nasional kita mampu bersaing dan kini telah menjadi bank-bank yang besar, dan modern," jelas dia dalam Pidato Kenegaraan dalam Rangka HUT RI ke-72 Proklamasi Kemerdekaan di depan sidang bersama DPD RI dan DPR RI, Rabu (16/8/2017).

Jokowi melihat bahwa saat ini kekuatan Indonesia berada di tangan anak-anak muda. "Anak-anak muda kita banyak yang menjadi juara olimpiade matematika, fisika, dan biologi. Anak-anak muda kita telah menunjukkan prestasi mereka, mulai dari menjadi juara hafidz Al-Qur’an, berprestasi dalam karya robotik, sangat inovatif sebagai start-up, dan juga kreatif dalam berkesenian sampai di panggung-panggung dunia," tambah dia. 

Selain itu, industri kreatif dan film-film nasional juga banyak digerakkan oleh anak-anak muda, semakin digemari dan ditonton oleh banyak orang. Oleh sebab itu, Jokowi melihat bahwa bangsa Indonesia bisa besar melalui tangan-tangan anak muda. 

Namun, Jokowi mengingatkan, semua keunggulan itu tidak harus membuat terlena dan berpuas diri. Masih banyak pekerjaan yang harus dituntaskan. Masih banyak janji kemerdekaan yang harus ditunaikan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, sebagai refleksi bersama, tidak mungkin bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, jika rumah-rumah rakyat di seluruh pelosok nusantara tidak menikmati aliran listrik. Tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang kompetitif ketika biaya logistik kita mahal.

Tidak mungkin menjadi Poros Maritim Dunia, kalau Indonesia tidak mempunyai pelabuhan-pelabuhan yang menjadi tempat bersandar kapal-kapal besar yang mengangkut produk-produk nasional.

Tidak akan mungkin menjadi bangsa yang berdaulat di bidang pangan, jika jumlah bendungan dan saluran irigasi yang mengairi lahan-lahan pertanian kita di seluruh penjuru Tanah Air, sangat terbatas.

"Kita juga menghadapi tantangan untuk terbebas dari jebakan sumber daya alam. Setelah selesainya booming migas di tahun 1970an, selesainya booming kayu di tahun 1990an, era booming mineral juga telah berakhir. Bahkan beberapa komoditas lainnya merosot tajam. Karena itu kita harus berubah," kata dia. 

Untuk itu, Jokowi meminta seluruh bangsa bekerja cepat menyelesaikan semua Salah satunya dengan menjaga kedaulatan bangsa, menjaga laut, menjaga perbatasan dan menjaga sumber daya alam.

"Kita harus berani melawan pencurian sumber daya laut kita. Kita berani menenggelamkan kapal ilegal untuk melindungi nelayan kita. Kita harus berani menjaga setiap jengkal bumi pertiwi untuk kemakmuran rakyat kita. Kita berani bubarkan Petral. Kita berani alihkan subsidi untuk hal-hal yang produktif," tambah dia. 

Tonton Video Menarik Berikut Ini:


Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya