BPJS Kesehatan Laporkan Kondisi Keuangan 2025 Tetap Sehat, Layanan Berkualitas Terus Dijaga

Hingga akhir Februari 2025, aset neto BPJS Kesehatan tercatat mencapai 49,65 triliun rupiah. Jumlah ini setara dengan 3,36 kali rata-rata klaim per bulan, menunjukkan kondisi keuangan yang stabil.

oleh Gilar Ramdhani pada 20 Mar 2025, 21:37 WIB
Diperbarui 20 Mar 2025, 21:36 WIB
BPJS Kesehatan Laporkan Kondisi Keuangan 2025 Tetap Sehat, Layanan Berkualitas Terus Dijaga
Pegawai melayani peserta BPJS Kesehatan di Kantor Cabang Kota Tangerang, Rabu (7/1/2020). (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta BPJS Kesehatan memastikan bahwa kondisi aset neto tetap sehat dan mampu mendukung pembayaran rumah sakit pada tahun 2025.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizzky Anugerah menyatakan aset bersih Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan dipastikan masih positif pada tahun 2025 ini.

"Hingga akhir Februari 2025, aset neto BPJS Kesehatan tercatat mencapai 49,65 triliun rupiah. Jumlah ini setara dengan 3,36 kali rata-rata klaim per bulan, menunjukkan kondisi keuangan yang stabil. Sebagai catatan, pada tahun 2024 aset bersih DJS Kesehatan mencapai 49,36 triliun rupiah," jelas Rizzky.

Rizzky menambahkan, hal tersebut sejalan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2014 Pasal 37 Ayat 1. Disebutkan bahwa kesehatan keuangan aset DJS diukur berdasarkan aset bersih DJS dengan ketentuan paling sedikit harus mencukupi estimasi pembayaran klaim untuk 1,5 bulan ke depan, dan paling banyak sebesar estimasi pembayaran klaim untuk 6 bulan ke depan.

"Kondisi ini didukung juga melalui pendapatan iuran yang dilakukan BPJS Kesehatan. Pada tahun 2024, BPJS Kesehatan mencatat pendapatan iuran JKN mencapai 165 triliun rupiah dengan tingkat kolektibilitas sebesar 99,22 persen," terang Rizzky.

Promosi 1

Jumlah Peserta JKN Sentuh 278 Juta Jiwa

Pelayanan Faskes Tingkat 1 BPJS Kesehatan
Petugas memeriksa tekanan darah pasien BPJS Kesehatan yang berobat di Faskes Tingkat 1 Klinik Kesehatan Prima Husada di Depok, Jawa Barat, Senin (23/5/20222). (merdeka.com/Arie Basuki)... Selengkapnya

Program JKN juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Rizzky menyebutkan pada tahun 2020, jumlah peserta JKN tercatat sebanyak 222 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2024 angka meningkat menjadi 278 juta jiwa. 

"Sejalan dengan itu, pemanfaatan layanan kesehatan juga meningkat signifikan dari 362,69 juta pemanfaatan pada tahun 2020, menjadi 673,90 juta pemanfaatan pada tahun 2024," tambah Rizzky.

Selain itu, Rizzky mengatakan per 1 Maret 2025 BPJS Kesehatan telah menjalin kerja sama dengan 23.426 FKTP dan 3.124 FKRTL. Ia menambahkan bahwa peserta JKN tidak perlu khawatir, karena BPJS Kesehatan senantiasa memberikan layanan yang mudah, cepat, dan setara tanpa diskriminasi.

"Dalam hal layanan yang tidak sesuai, peserta JKN dapat melayangkan pengaduan melalui kanal digital yang telah disediakan, seperti Care Center 165, Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA) di nomor 0811 8 165 165, serta Aplikasi Mobile JKN. Selain itu, peserta juga bisa menghubungi petugas BPJS SATU! di masing-masing rumah sakit," ucap Rizzky.

Akses Layanan Kesehatan Makin Mudah, Cukup Tunjukkan NIK

Rizzky juga mengungkapkan bahwa BPJS Kesehatan telah menggelontorkan beragam inovasi, dalam rangka memberikan kemudahan layanan bagi peserta JKN. Seperti antrean online dan penggunaan identitas tunggal saat mengakses layanan di fasilitas kesehatan, cukup dengan menunjukkan NIK saja.

"Berbagai cara terus kami upayakan untuk memberikan layanan yang optimal bagi peserta JKN. Harapannya membawa negara ini menjadi negara yang semakin sehat, tidak ada kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan," tutur Rizzky.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya