Pertagas Mulai Bangun Pipa Gas Grissik-Pusri

Pembangunan pipa gas Grissik-PUSRI akan mengalirkan gas untuk kebutuhan energi dan bahan baku PUSRI.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Agu 2017, 12:28 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2017, 12:28 WIB
Gas Bumi
Ilustrasi Foto Gas Bumi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Gas (Pertagas) memulai pembangunan pipa gas Grissik-PUSRI di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (PUSRI). Ruas pipa yang dibangun ini akan mengalirkan gas untuk kebutuhan energi dan bahan baku PUSRI.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pembangunan pipa gas ini sangat penting, karena akan berpengaruh besar kepada produksi PUSRI yang tentunya akan berdampak pada ketahanan pangan Indonesia.

Pipa gas Grissik – PUSRI akan dibangun dengan panjang 176 km dan berdiameter 20 inchi, pembangunannya dimulai dari Grissik Gas Plant ConocoPhillips (COPI) hingga ke Plant PUSRI di Palembang.

Sumber gas untuk ruas ini adalah dari Lapangan Grissik COPI. Pipa Grissik-PUSRI nantinya akan mengalirkan gas ke PUSRI sebesar 30 MMSCFD di tahun 2018 sebagai early gas dan kemudian bertambah menjadi 70 MMSCFD pada 2019.‎

‎"Gas COPI sebesar 70 MMSCFD akan menggantikan beberapa kontrak gas yang akan habis di tahun 2018. Volume Gas sebesar 70 MMSCFD akan dapat menghasilkan urea sebesar 3.000 ton per hari dengan untuk pabrik urea dengan teknologi terbaru," Arcandra, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (30/8/2017).

Presiden Direktur Pertagas Suko Hartono melanjutkan, pembangunan pipa gas Grissik-PUSRI ditargetkan selesai dalam 11 bulan. Pertagas menunjuk Konsorsium PT Rekayasa Industri dan PT Wahanakarsa Swandiri sebagai kontraktor pelaksana proyek dan menggunakan pipa produksi dalam negeri yaitu dari KHI dan Indal.

"Kami pastikan proyek ini selesai sesuai target dan spesifikasi, sehingga pasokan gas untuk PUSRI dapat segera mengalir," ujar dia.

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

Selanjutnya: Ruas Pipa Grissik Jadi Tulang Punggung di Sumsel

Jika telah beroperasi, ruas baru pipa ini akan menjadi tulang punggung infrastruktur gas kedua milik Pertagas di wilayah Sumatera Selatan. Hal ini karena pipa eksisting Pertagas di Sumatera Selatan telah terutilisasi maksimal.

Ke depannya selain untuk menyalurkan gas ke PUSRI, pipa gas ruas Grissik–PUSRI akan mampu memenuhi kebutuhan pembangkit listrik, industri dan jaringan gas rumah tangga di Sumatera Selatan. Tentunya hal tersebut akan berkontribusi pada peningkatan perekonomian di Sumatera Selatan.‎
‎
Direktur Utama PUSRI Mulyono Prawiro mengungkapkan, dengan dibangunnya ruas baru Grissik-PUSRI, PUSRI akan memiliki pasokan gas yang berkelanjutan untuk menjaga produksi pabriknya. Kebutuhan PUSRI akan gas alam sangatlah besar. Selain sebagai sumber energi, gas juga diperlukan sebagai salah satu bahan baku utama produksi pupuk.

"Kami membutuhkan gas hingga 215 MMSCFD untuk PUSRI IB, PUSRI IIB, PUSRI III, dan PUSRI IV," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya