Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Rini Soemarno meminta PT Berdikari (Persero) untuk fokus berbisnis di sektor peternakan. Apalagi pemerintah ingin mewujudkan swasembada pangan.
Di sisi lain, Berdikari sampai saat ini masih mencatatkan kerugian. Sesuai prognosa 2017, Berdikari masih mencatatkan kerugian Rp 1,3 miliar. Dengan fokus di peternakan ini, diharapkan bisa menjadi modal utama dalam mendapatkan keuntungan di tahun depan.
Advertisement
Baca Juga
"Jadi Bu Menteri minta Berdikari itu sudah fokus saja di ternak. Yang paling cepat itu untuk saat ini ternak ayam, dia juga punya izin impor ayam indukan (GPS), swasta tidak ada yang punya," kata Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi II Purnomo Sinar Hadi saat berbincang dengan wartawan, Jumat (6/10/2017).
Dalam menjalankan ternak ayam ini, untuk memperingan modal, Berdikari diminta kerja sama dengan swasta atau BUMN lain sebagai pihak yang memiliki infrastruktur kandangnya. Saat ini PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) menjadi salah satu BUMN yang punya infrastruktur tersebut. Selain modal ternak ayam yang tidak terlalu besar, masa produksi ayam juga tidak terlalu lama dan jumlahnya cukup banyak.
"Nantinya tidak hanya ayam, tapi bisa juga sapi. Nanti juga sama, kerja sama dengan pihak lain yang punya kandang," tegas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Berdikari Diprediksi Masih Rugi
Seperti diketahui, Purnomo mengatakan, salah satu BUMN yang ada di bawah koordinasinya yang diperkirakan masih merugi hingga akhir tahun adalah PT Berdikari (Persero).
"Berdikari itu karena ada proyek yang kita perkirakan bisa terealisasi di awal semester 2, tapi mundur, perkiraan di akhir tahun, jadi diperkirakan prognosanya ga akan tercapai," ucap Purnomo.
Dijelaskannya, proyek yang tak kunjung terealisasi ini adalah pemanfaatan lahan Berdikari yang ada di Jalan Yos Sudarso, Jakarta yang akan dijadikan gedung perkantoran.
Gedung perkantoran ini akan dinamakan Menara Maritim. Dalam pembangunannya, terlibat diantaranya PT PP (Persero) dan PT Pelindo II (Persero). "Jadi nanti PP yang bangun dan yang akan nempati Pelindo II," tegasnya.
Sampai saat ini, peruashaan Join Venture (JV) ketiga peruashaan tersebut belum juga terbentuk. Hal ini padahal diharapkan menjadi modal Berdikari demi bangkit dari kerugian yang sudah dialami sejak 2014.
"Prognosanya Berdikari itu tahun ini rugi Rp 1,3 miliar, menurun dibanding tahun lalu rugi Rp 79 miliar. Tapi kita tetap berusaha supaya bisa untung," tegas dia.
Advertisement