Kadin: Pengusaha Nasional Siap Beli Aset BUMN

Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, beberapa BUMN‎ telah melakukan sekuritisasi asetnya untuk mendapat sumber pendanaan baru.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 03 Okt 2017, 19:45 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2017, 19:45 WIB
APPI, Kadin, Hippi Beri Dukungan Pembiayaan UMKM
Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani memberi sambutan saat penandatangangan MOU di Jakarta (14/8). Nota kesepahaman ini juga sebagai jalan keluar untuk mengatasi kelesuan pembiayaan khususnya di bidang otomotif. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), agar menjual aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN)‎ yang sudah jadi ke pengusaha nasional.

Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, beberapa BUMN‎ telah melakukan sekuritisasi asetnya untuk mendapat sumber pendanaan baru. Namun cara tersebut perlu diperluas, dengan menjual aset yang telah beroperasi.

"Kami dari Kadin melihat langkah ini perlu diperlebar lebih jauh lagi dengan jual aset-aset BUMN teruma infrastruktur yang sudah jadi," kata Rosan, ‎dalam penutupan Rakornas Kadin 2017, di kawasan Mega Kuningan Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Menurut Rosan, BUMN tidak perlu memegang aset yang sudah jadi. Aset tersebut lebih baik dijual karena akan menguntungkan.‎ ‎"Buat apa BUMN pegangin aset, suruh jual, jual untung, aset sudah jadi seperti Jasa Marga ngapain pegang jalan tol, suruh jual," ungkapnya.

Rosan pun yakin, jika aset BUMN yang sudah jadi dijual, maka banyak pihak swasta nasional yang meminati untuk memembelinya. ‎Dengan begitu, sekuritisasi yang bisa diikuti pihak asing tidak perlu dilakukan.

"Siapa yang beli, saya yakinkan pengusaha nasional mampu, resiko jelas terukur, yakin pengusaha nasional bisa partispasi, nggak perlu asing untuk milik aset-aset kita," ujar Rosan.

‎Selain mengusulkan BUMN menjual aset yang telah jadi, Rosan juga meminta peran BUMN dikurangi. Hal ini untuk memberikan kesempatan pihak swasata dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) berbisnis. Pasalnya, saat ini BUMN sudah terlalu jauh mengembangkan bisnisnya.

‎"Karena kita tau BUMN catering, cuci pakaian dibikin cicitnya mereka, ini kan jatah UMKM. Kami minta BUMN kembali ke core binsinya‎," tutup Rosan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya