Liputan6.com, Jakarta - Kalimatan Timur (Kaltim) akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 35 Mega Watt (MW), berasal dari pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Senipah yang dioperatori oleh PT Kertanegara Energi Perkasa.
Direktur Utama PT Toba Sejahtera Justarina S.M Naiborhu mengungkapkan, Kertanegara Energi Perkasa merupakan anak usaha Toba Sejahtera, perusahaan tersebut telah menyelesaikan pembiayaan (financial close) pengembangan PLTG Senipah (combained cycle) berkapasitas 35 ‎MW, yang merupakan bagian dari program kelistrikan 35 ribu MW.
‎"PLTG Senipah kami berhasil mencapai financial close one time untuk ekspansi menambah 35 MW. Membantu menambah suplai listrik untuk wilayah Kalimantan Timur yang sedang berkembang," Justarina, di kawasan bisnis Sudirman, Jakarta, Senin (9/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Direktur Keuangan Kertanegara Energi Perkasa Juli Oktariana melanjutkan, ‎untuk membiayai ‎proyek tersebut Kertanegara Energi Perkasa mengandalkan pinjaman sebesar US$ 66 juta. Sebagian pinjaman berasal dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) (BNI). Perusahaan tersebut berencana mencari dana dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI).
Setelah fasilitas pendanaan aman, perusahaan akan melakukan persiapan lahan. Rencananya pada awal 2018 dilanjutkan dengan pembangunan fisik. PLTG Senipah dijadwalkan dapat mengalirkan listrik pada kuartal III 2019.
"2017 tersisa 3 bulan kami melakukan site preparation ada tanah yang belum dibebaskan, 2018 konstruksi, kuartal 3 2019‎ sudah bisa beroperasi," papar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Â
Selanjutnya
Direktur Kertanegara Energi Perkasa Renzi Renditya‎ mengungkapkan, pengembangan PLTG Senipah, merupakan bagian dari PLTG Senipah simple cycle berkapasitas 82 MW yang sudah beroperasi Maret 2015. Dengan ada tambahan pasokan 35 MW, maka total kapasitas PLTG Senipah menjadi 117 MW.
Listrik tersebut akan masuk dalam jaringan PLN untuk dialiran ke konsumen di sekitar Kalimantan Timur, dengan harga US$ 8 sen per hilo Watt hour‎ (kWh).
‎‎Renzi menambahkan, PLTG Senipah pengembanganan tidak meningkatkan kebutuhan gas. Lantaran pemanfaatan uap dari PLTG tahap pertama yang sudah beroperasi, dengan konsumsi gas 20 ribu MMBTU per day yang berasal dari Blok Mahakam di Kalimantan Timur.
‎"Untuk pengembangannya itu kan menggunakan uap (PLTG Senipah tahap pertama), jadi tidak perlu gas lagi, jadi digerakan uap gas buangnya, sehingga jadi lebih efisien," tutur Renzi.
Advertisement