Pelebaran Jalan Tol ke Bandara Soetta Tuntas Awal 2018

Jasa Marga menyatakan pelebaran jalan tol Sedyatmo menambah jalur jadi empat jalur sehingga dapat persingkat waktu tempuh ke Bandara Soetta

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Nov 2017, 14:24 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2017, 14:24 WIB
20160114-Tol Sedyatmo ke Bandara Soetta-Masih Perbaikan-Jakarta
(TMC Polda Metro Jaya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah mengerjakan pelebaran jalan tol Sedyatmo Kilometer (km) 28,2 hingga Km 30,5. Hingga kini, kemajuan pengerjaannya sudah mencapai 75 persen.

AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru mengugkapkan, dengan kemajuan pembangunan tersebut diperkirakan pelebaran jalan tol selesai pada awal Januari 2018. Dengan demikian kondisi jalan ke Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta) akan lebih lancar.

"Pekerjaan dilakukan untuk meningkatkan pelayanan dan mendukung kapasitas jalan untuk menampung volume kendaraan yang semakin meningkat," kata Heru, Sabtu (25/11/2017).

Nantinya, ruas jalan tol yang semula 3 lajur, akan menjadi 4 lajur. Diharapkan setelah dilakukan pelebaran jalan ini, arus lalu lintas menuju Bandara Soekarno Hatta menjadi lebih lancar dan mempersingkat waktu tempuh.

"Kendati demikian, proses pelebaran jalan ini berdampak pada kepadatan kendaraan menjelang lokasi pekerjaan," tambah dia.

Untuk itu, Jasa Marga mengimbau pengguna jalan tol agar dapat mengatur waktu perjalanan untuk keamanan waktu tempuh perjalanan, terutama bagi yang hendak menuju Bandara dan mengejar waktu penerbangan.

Selain itu, PT Jasa Marga Tbk juga mengingatkan kepada pengguna jalan untuk tetap mematuhi rambu dan instruksi petugas jalan tol di lokasi pembangunan agar tertib di jalurnya, serta menyiapkan saldo uang elektronik yang cukup guna kelancaran saat melakukan transaksi di gerbang tol.

Untuk mengurangi dampak kepadatan, Jasa Marga Cabang Jakarta Tangerang Cengkareng dengan diskresi Kepolisian turut melakukan upaya pengaturan lalu lintas sebagai berikut :

- Menempatkan petugas (PJR, Patroli, Satgas) pada chevron pertemuan lalu lintas dr atas (elevated) dan bawah (eksisting)

- Mengingat pertemuan lalu lintas terjadi pengurangan lajur (dari 2+2 menjadi 3 lajur), maka dilakukan penertiban lalu lintas menjelang pertemuan agar tidak menggunakan bahu jalan, sehingga pada titik pertemuan lalu lintas menjadi lebih teratur

- Bila kepadatan memanjang terjadi hanya di salah satu jalur, elevated atau eksisting saja, maka dilakukan pembukaan road barrier plastic yang berada di Km 25 dan mengalihkan lalu lintas ke jalur yang tidak padat

- Bila diperlukan petugas melakukan buka tutup di sekitar pertemuan lalu lintas, yaitu di km 28+100, dengan prioritas lalu lintas yang diutamakan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Jasa Marga Bakal Terbitkan Project Bond untuk 4 Ruas Tol Ini

Sebelumnya PT Jasa Marga (Persero) Tbk berencana menerbitkan project bond untuk beberapa ruas tol yang dimiliki. Upaya ini sebagai alternatif perusahaan dalam memperoleh modal kerja.

Direktur Utama Jasa Marga Desy Arryani mengatakan, setidaknya sudah ada 4 ruas tol yang berpotensi untuk dijadikan project bond. Keempat ruas tol ini dinilai sudah memiliki volume kendaraan yang stabil.

"Yang mau kita lepas itu JORR W2, Bali, Surabaya-Mojokerto dan Bogor Ring Road. Itu semua project bond, obligasinya di level project," papar Desy di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informarika, Jumat 17 November 2017.

Rencana penerbitan project bond ini sebagai tindak lanjut dari suksesnya perusahaan dalam sekuritisasi jalan tol Jagorawi beberapa waktu lalu. Project bond ini menjadi alternatif lain dari sekuritisasi aset.

Desy menjelaskan, penerbitan project bond ini dinilai lebih menguntungkan bagi perusahaan dalam mendapatkan dana, mengingat tenor sangat bervariasi, mulai dari 3 tahun hingga 12 tahun.

"Jadi proyek tersebut akan mandiri, tidak perlu bantuan lagi dari holding. Makanya, kita akan ulangi," tutur dia.

Mengenai sekuritisasi, Desy mengaku juga tengah memilah-milah proyek mana yang akan di lepas di tahun depan.

Sebenarnya, jalan tol Jakarta-Cikampek cukup layak untuk disekuritisasi. Namun, hal itu tidak bisa dilakukan karena tengah ada pembangunan, baik pembangunan jalan tolnya sendiri hingga LRT.

"Kita lihat tahun depan ya. Apa mungkin dalam kota. Nanti kita lihat. Karena, perkembangan infrastruktur jalan terus ya, makanya kami lihat yang aman," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya