Jalan Tol Tak Lagi Terima Tunai, Upaya Jasa Marga Kurangi Antrean

Jasa Marga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk selalu menyiapkan dan memastikan kecukupan jumlah saldo uang elektronik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Okt 2017, 13:16 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2017, 13:16 WIB
Penerapan Transasksi e-toll di Seluruh Gerbang Tol Dibagi Dua Periode
Pengendara melakukan pembayaran saat hendak memasuki gerbang tol Pejompongan, Jakarta, Jumat (15/9). Penerapan sistem transaksi pembayaran tol non tunai ini dibagi menjadi dua tahap. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Mulai 31 Oktober 2017, PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi menerapkan secara penuh pembayaran non-tunai di seluruh ruas jalan tol operasi kelolaannya.

Sebanyak 7 Gerbang Tol (GT) yang terakhir menerapkan 100 persen pembayaran non tunai adalah GT Surabaya dan GT Madura di Ruas Jalan Tol Surabaya-Madura. Kemudian GT Kriyan, GT Penompo, GT Driyorejo 1, GT Driyorejo 2, dan GT Warugunung di Ruas Jalan Tol Surabaya-Mojokerto.

AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru menjelaskan, pada hari pertama implementasi sistem pembayaran tol tanpa uang tunai di seluruh jalan tol di Indonesia, arus lalu lintas di Gerbang Tol Jabotabek dan di luar Jabotabek masih terpantau ramai lancar seperti biasa.

Sistem pembayaran di jalan tol ini, sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16/PRT/M/2017. 

"Oleh karena itu, Jasa Marga selalu menjalankan Standard Operating Procedure (SOP) sebagai upaya untuk mengurangi antrean dan penumpukan kendaraan di setiap gerbang tolnya," kata dia di Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Upaya lain yang dilakukan Jasa Marga adalah dengan menyiagakan petugas operasional untuk membantu kelancaran di setiap gerbang tol.

"Para petugas juga dikerahkan guna melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pengguna jalan tol terkait sistem pembayaran non-tunai," dia menambahkan.

Selain memberikan edukasi kepada para pengguna jalan terkait elektronifikasi di gerbang tol. Pada masa transisi ini, para petugas pengumpul tol berperan untuk memberikan bantuan kepada pengguna jalan tol yang mengalami kendala saat melakukan tapping uang elektronik.

Pada sisi SDM, hal ini juga membuktikan bahwa penerapan pembayaran non tunai di jalan tol tidak berdampak pada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan.

Direktur SDM dan Umum Jasa Marga Kushartanto Koeswiranto menegaskan sekali lagi, tidak adanya PHK terhadap karyawan Jasa Marga ataupun anak usahanya terkait elektronifikasi ini.

Selain mengadakan program alih profesi, dia menyatakan selama masa peralihan sistem pembayaran ini, para petugas operasional di gerbang tol tetap dikerahkan untuk membantu kelancaran transaksi.

“Para petugas operasional masih bekerja seperti biasa di gerbang-gerbang tol untuk membantu kelancaran transaksi. Selain itu, selama masa transisi ini, Gardu Semi Otomatis (GSO) masih dioperasikan oleh petugas pengumpul tol,” ujar dia.

Jasa Marga juga mengimbau kepada pengguna jalan tol untuk selalu menyiapkan dan memastikan kecukupan jumlah saldo uang elektronik sebelum memasuki jalan tol. Ini demi kelancaran saat bertransaksi. 

Tonton Video Pilihan Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya