Kaleidoskop Bisnis: Mengintip Infrastruktur Besutan Jokowi

Pembangunan infrastruktur harus dilakukan untuk memenangkan kompetisi dengan negara lain.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Des 2017, 19:01 WIB
Diterbitkan 11 Des 2017, 19:01 WIB
Pembangunan infrastruktur harus dilakukan untuk memenangkan kompetisi dengan negara lain. (Triyasni)
Pembangunan infrastruktur harus dilakukan untuk memenangkan kompetisi dengan negara lain. (Triyasni)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong pembangunan infrastruktur di Indonesia. Bukan tanpa sebab, keberadaan infrastruktur akan memacu pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Selain itu, pembangunan infrastruktur juga harus dilakukan untuk memenangkan kompetisi dengan negara lain. Saat berbicara dengan para tenaga kerja konstruksi di Gelora Bung Karno Jakarta pada pertengahan Oktober kemarin, Jokowi menjelaskan, infrastruktur merupakan pondasi paling dasar bagi sebuah negara.

"Jangan bermimpi kita bisa bersaing dengan negara lain dan memenangkannya kalau infrastruktur kita tertinggal," kata Jokowi di hadapan lebih dari 9.700 tenaga kerja konstruksi tersebut. Tercatat terdapat ratusan program pembangunan infrastruktur baik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan juga Papua baik yang berskala nasional maupun regional.

Di 2017 ini, terdapat beberapa proyek infrasturktur yang telah selesai dibangun. seperti jalan tol, kereta api, bendungan, bandara, perumahan dan juga pos lintas batas wilayah dan perumahan.

Seperti dirangkum Liputan6.com, Senin (11/12/2017), berikut cuplikannya:

Jalan tol

Total tol yang telah beroperasi sampai saat ini mencapai lebih dari 1.000 kilometer (km) dan yang diresmikan dan beroperasi sepanjang 2017 adalah 141 km.

Infrasturktur tol tersebut tak hanya di Jawa tetapi juga di Sumatera. Berikut rinciannya:

Tol Akses Tanjung Priok (11 ,4 km)

Tol Gempol Pasuruan Seksi (l-A2: 7,9 km)

Tol Gempol - Pasuruan Seksi l-A1 (7,8 km)

Tol Kertosono - Mojokerto Seksi 2 (19,9 km)

Tol Semarang - Solo Seksi 3 (17,5 km)

Tol Palembang - lndralaya Seksi 't (7,4 km)

Tol Medan - Binjai Seksi 2-3 (10,45 km)

Tol Medan-Kualanamu-Tb.Tinggi Seksi 1-6 (42.10 km)

Tol Bekasi - Cawang - Kp. Melayu Seksi lB & lC (8,4 km)

Tol Soreang - Pasirkoja (8,1 km).

Saat meresmikan pengoperasional tol Semarang Solo Seksi tiga atau Tol Bawen Salatiga, Jokowi bercerita, usai dilantik menjadi presiden tiga tahun lalu, ia mendapat informasi dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bahwa tol di Indonesia hanya 780 kilometer.

Ia langsung berdiskusi kemudian menargetkan dalam lima tahun total tol yang terbangun bisa lebih dari 1.200 km.

"Saya ingat, saat itu tiga tahun yang lalu saya sampaikan ke Menteri PU yang terkait juga dengan Menteri BUMN, saya hitung lima tahun target kita sementara 1.200 km. Itu lima tahun ya,” ungkap Jokowi.

 

Program Sejuta Rumah

Program Sejuta Rumah merupakan gerakan bersama antara Pemerintah Pusat, Daerah, pengembang dan masyarakat untuk mewujudkan kebutuhan akan hunian, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Jenis rumah yang dibangun dalam program ini antara lain rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, rumah umum dan rumah komersial. Kriteria MBR sendiri merupakan masyarakat berpenghasilan antara Rp 2,5 juta-Rp 4 juta.

Program Sejuta Rumah dicanangkan oleh Jokowi pada pada 29 April 2015 lalu di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari Nawa Cita.

Berdasarkan data Kementerian PUPR, Sejak awal Januari hingga akhir November 2017, sudah terbangun 751.973 rumah dalam Program Sejuta Rumah. Rinciannya, 19 persen dari jumlah tersebut menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sedangkan sisanya atau 81 persen dari dana non-APBN.

Dalam catatan kementerian, penambahan rata-rata per minggu pada Desember mencapai 15 ribu hingga 20 ribu unit rumah. Artinya sampai akhir 2017 kemungkinan besar bakal terbangun 850 ribu rumah daam Program Sejuta Rumah.

Bendungan

Dalam waktu dekat ini, Presiden Jokowi akan meresmikan Bendungan Raknamo di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Rencananya, peresmian akan dilakukan pada 20 Desember 2017.

Bendungan Raknamo dibangun di atas lahan seluas 245,39 hektare dan mampu menampung 14 juta meter kubik air dan mengairi 1.250 hektare lahan persawahan petani di daerah itu, sehingga bisa ditanam tiga kali dalam setahun.

Selain itu, bendungan ini juga dberguna untuk pengendalian banjir sebagian wilayah kota dan Kabupaten Kupang dan pembangkit listrik tenaga mikro hidro dengan kapasitas 0,22 MW.

Sebelumnya juga telah diresmikan Waduk Jatigede yang merupakan waduk terbesar kedua di Asia Tenggara.

Pembangunan waduk yang berada di Sumedang, Jawa Barat ini telah dirancang sejak zaman Hindia Belanda. Menelan biaya US$ 467 juta, waduk ini selesai dibangun pada 2015. Namun, baru beroperasi penuh pada April 2017.

Kehadiran Waduk Jatigede sangat diharapkan masyarakat khususnya di Pantura Jawa seperti Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Sumedang. Waduk tersebut berperan sebagai irigasi, pengendali banjir, pembangkit listrik, dan air baku masyarakat lantaran ketersediaan air di hilir DAS Cimanuk semakin langka pada saat musim kemarau tiba.

 

Skytrain

Automatic people mover, Skytrain di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, resmi beroperasi pada 17 September.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, M Awaludin menjelaskan, pengerjaan Automatic people mover system (APMS) Bandara Soekarno-Hatta itu jauh lebih cepat dari perkiraan. Yakni dari target 17 bulan dan pengerjaannya lebih cepat menjadi 12 bulan.

Kereta tanpa masinis ini akan dioperasikan oleh anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu PT Railink. Dalam sekali jalan, kereta melayang ini‎ ‎mampu mengangkut 88 orang per gerbong, sehingga total 176 penumpang.

Mengenai gerbong kereta tanpa masinis ini, Djoko mengaku pembuatannya dipasok dari Korea Selatan, yaitu Woojin Industrial Sytem Co Ltd. Dibelinya produk ini dari Korea Selatan mengingat Indonesia belum mampu memproduksi kereta serupa.

 

Infrastruktur Asian Games

Jokowi meresmikan empat sarana olahraga di kawasan Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta pada 2 Desember. Sarana tersebut digunakan untuk menunjang penyelenggaraan ajang olahraga Asian Games 2018.

Tiga sarana yang diresmikan secara bersamaan dalam satu lokasi tersebut adalah lapangan hoki, lapangan panahan, dan lapangan ABC. Ketiganya terletak dalam satu jajaran ‎di kawasan GBK. Selain itu, Jokowi juga meresmikan sarana olahraga air (aquatic), yang masih berada di satu kawasan GBK.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono‎ menjelaskan, di kawasan GBK ada 13 sarana olahraga yang akan diresmikan‎, untuk menunjang Asian Games 2018 juga dilakukan pembangunan sarana olahraga di Pelembang dan 10 tower Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta dengan total anggaran sebesar Rp 6,2 triliun.

Adapun empat saranan olahraga yang diresmikan menelan anggaran Rp 370 miliar.

"Untuk sembilan venue lainnya diresmikan 9 Desember 2017 untuk test event Februari 2018. Sebanyak 13 venues membutuhkan anggaran Rp 6,2 triliun, empat venue yang diresmikan hari ini membutuhkan anggaran Rp 370 miliar," tutur Basuki.

 

Simpang Susun Semanggi

Infrasturktur lain yang juga beroperasi dan diresmikan Jokowi pada tahun ini adalah Simpang Susun Semanggi Jakarta. Peresmian tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Saat peresmian, Jokowi didampingi Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.

Simpang Susun Semanggi digunakan untuk kendaraan berbelok kanan langsung dari jalan arah barat (Tomang-Slipi) menuju Blok M, dan dari arah timur (Cawang) menuju Benhil-Thamrin.

Sementara, kuningan Semanggi hanya akan digunakan untuk kendaraan yang berputar dari arah Slipi kembali ke arah Slipi dan dari arah Cawang kembali ke Cawang. Jalur ini juga digunakan untuk kendaraan dari Blok M menuju Cawang dan dari Benhil menuju Slipi-Tomang.

Budi karya mengatakan, Simpang Susun Semanggi sudah baik dan secara fungsional dapat memberikan manfaat untuk transportasi di Jakarta. Sehingga diharapkan dapat mengurangi kemacetan sebanyak 20 hingga 30 persen.

Kereta Bandara Soetta

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan kereta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan segera beroperasi di akhir 2017. Budi Karya Sumadi mengatakan, tarif kereta bandara ditetapkan sebesar Rp 70 ribu. Semula, tarif kereta bandara akan dipatok Rp 100 ribu.

"Tarifnya sudah hampir bisa dipastikan sesuai arahan Presiden Rp 100 ribu itu kemahalan. Kita hitung kembali kira-kira Rp 70 ribu," kata dia.

Tarif normal kereta bandara sekitar Rp 100 ribu. Namun, pihaknya mengatakan tengah mencari cara supaya tiket yang diterima konsumen tetap Rp 70 ribu.

"Diskon dulu, nanti kita minta Railink dapat income dari lain dari sponsor iklan, supaya totally tetap Rp 100 ribu tapi kepada konsumen kita akan berikan Rp 70 ribu," ujar dia.

PT Railink sebagai pengelola kereta bandara Soetta terus melakukan uji coba jalur KA Bandara Soetta. Pihak Railink akan terus melakukan stabilisasi rel sehingga nantinya kecepatan bisa mencapai minimal 70 km/jam, sehingga waktu tempuh Stasiun Manggarai hingga ke Stasiun Bandara Soetta bisa 55 menit.

Tidak hanya uji coba kecepatan, tetapi juga melihat kesiapan KA Bandara secara keseluruhan baik dari sisi sarana, imfrastruktur, fasilitas, serta sistem tiket menuju operasional KA Bandara.

Di antaranya, kini sudah tersedianya lounge, komersial area dan tempat menunggu yang nyaman di Stasiun Sudirman Baru. Selain itu penumpang juga dimanjakan dengan fasilitas KA Bandara yang serasa di pesawat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya