Redam Pencemaran Udara, Pertamina Bakal Produksi BBM Euro 4

Penggunaan BBM Euro 4 bisa meredam pencemaran udara akibat gas buang mesin kendaraan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Des 2017, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2017, 15:00 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menargetkan dapat memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) standar Euro 4 pada 2021. Hal ini seiring dengan beroperasinya fasilitas pengolahan minyak (kilang) yang ditingkatkan keandalan dan kualitasnya.

Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan, Pertamina menyambut baik program pemerintah dalam meningkatkan kualitas BBM dengan standar Euro 4, dengan tujuan untuk meredam pencemaran udara akibat gas buang mesin kendaraan.

"Kami sambut baik standar dari pemerintah untuk menuju stadar Euro 4 di 2021," kata Elia, dalam Pertamina Energy Forum 2017, di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Elia pun menargetkan, pada 2025 Pertamina dapat memproduksi BBM dengan kualitas standar Euro 4, sebab itu re‎fitalisasi kilang yang bertujuan untuk meningkatkan kehandalan dan kapasitas dalam memproduksi BBM harus segera dilakukan.

"Tahun 2021 kita harus sampai standar Euro 4, karena itu kita harus segera melakukan revitalisasi kilang kita," tuturnya.

Menurut Elia, peningkatan kualitas BBM dengan standar Euro 4 dan 5 sudah selayaknya dilakukan. Apalagi negara lain juga sudah melakukannya karena sejalan dengan program penggunaan energi yang ramah lingkungan.

"Kita pahami standar Euro 4 dan Euro 5 sudah makin lazim diterapkan di semua negara karena ramah lingkungan. Di sisi dalam negeri, Pemerintah Indonesia sudah komitmen untuk mengurangi emisi rumah kaca 29 persen pada 2030‎," terang Elia.‎

Usulan Menperin

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengusulkan adanya kenaikan standar BBM  di Indonesia menjadi Euro 4. Hal ini untuk mendorong produsen kendaraan bermesin ramah lingkungan.

‎Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, sebelum mendorong penggunaan kendaraan listrik, perlu dipikirkan meningkatkan kualitas BBM dari Euro 2 menjadi Euro 4. Ini bertujuan mengurangi emisi dari pembakaran mesin kendaraan.

"Euro 4 kita harus lakukan dulu. Kalau mau lari ke industri electric vehicle masih Euro 2 tanggung," kata Airlangga, dalam Seminar Nasional Outlook Industri 2018, di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin, 11 Desember 2017.

‎Airlangga mengatakan, ada kenaikan kualitas BBM menjadi Euro 4 akan mendorong produksi kendaraan‎ dengan mesin berstandar Euro 4. Selain itu, kenaikan akan mendorong ekspor kendaraan dengan mesin standar Euro 4.

Airlangga mengungkapkan, Indonesia memiliki potensi pasar kendaraan di Austalia, tapi kebanyakan masyarakat negara kanguru tersebut meminati kendaraan jenis sedan. Oleh sebab itu, perlu adanya insentif berupa penurunan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) agar harga mobil yang diproduksi dari Indonesia dapat bersaing dengan negara lain.

"Kita lihat pasar Australia di sana keluarga kecil pasarnya sedan, tapi membutuhkan insentif," tutur Airlangga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya