Liputan6.com, Jakarta - DPR RI berharap PT Pertamina (Persero) bisa melakukan antisipasi lebih awal jika terjadi kelangkaan Elpiji 3 kg. Antisipasi tersebut tidak akan membuat masyarakat panik.
Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo mengatakan, kelangkaan Elpiji 3 kg bukan hanya berdampak pada rumah tangga miskin, tetapi juga terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Sebab mayoritas pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) menggunakan Elpiji 3 kg dalam menjalankan usahanya.
Advertisement
Baca Juga
"Kelangkaan Elpiji 3 kg ini dapat membuat pertumbuhan ekonomi ini akan menurun. Sebab, Elpiji 3 kg banyak sekali digunakan untuk kepentingan UMKM yang ada di Indonesia," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Sementara itu, ‎Peneliti Centre Budget Analysis Uchok Sky Khadafi menilai, kelangkaan elpiji 3 kg yang terjadi belakangan ini bukan disebabkan oleh meningkatkan konsumsi masyarakat akan Elpiji ukuran ini.
Melainkan, sebagai bagian dari upaya untuk melepaskan ketergantungan masyarakat terhadap Elpiji 3 kg yang bersubsidi. Sebab, pada Maret 2018 rencananya Pertamina akan meluncurkan Elpiji 3 kg nonsubsidi.
"Jadi, hal ini bukan disebabkan ada loncatan permintaan dari konsumen," tandas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
Pasokan Elpiji 3 Kg Aman
Diberitakan sebelumnya, Operasi Pasar (OP) yang dilakukan PT Pertamina (Persero) berhasil membuat pasokan Elpiji 3 kilogram (kg) dalam kondisi aman. Sebelumnya memang terjadi kelangkaan ‎Elpiji 3 kg di berbagai wilayah.
SVP Non Fuel Marketing Pertamina Basuki Trikora Putra mengatakan,‎ untuk memastikan pasokan Elpiji 3 kg aman, Pertamina melaksanakan operasi pasar di berbagai wilayah di Indonesia pada Senin kemarin. Selain untuk memastikan keamanan pasokan, operasi pasar tersebut juga dilaksanakan supaya penyaluran Elpiji 3 kg tersebut tepat sasaran, yakni kepada masyarakat yang tidak mampu.
Pada operasi pasar yang dilakukan di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa Tengah, pasokan Elpiji 3 kg terpantau aman. Hal tersebut berdasarkan data dari Kabupaten Indralaya, Sumatera Selatan, di mana telah disediakan 560 tabung Elpiji 3 kg dan terserap sebanyak 220 tabung.
"Selain itu, operasi pasar di Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas Hulu dialokasikan 560 tabung, dan hampir terserap seluruhnya, yakni 557 tabung. Sementara bagi masyarakat di Kecamatan Tanjung Redeb dan Gunung Tabur, Kabupaten Berau, Pertamina menyediakan 2.240 tabung Elpiji 3 Kg dan terserap 1.933 tabung," kata Basuki, di Jakarta, Selasa.
‎Basuki melanjutkan, di Kabupaten Pekalongan, Pertamina mengalokasikan sebanyak 1.680 tabung, masing-masing 560 tabung untuk Kecamatan Tirto, Kecamatan Karanganyar, dan Kecamatan Kajen.
Dari seluruh stok Elpiji 3 kg daerah-daerah tersebut, hanya pasokan di Kecamatan Kajen yang terserap seluruhnya, yakni sebanyak 560 tabung. Di Kecamatan Tirto, terserap 160 tabung, dan di Kecamatan Karanganyar sebanyak 275 tabung.
Advertisement