Sekolah Transportasi Perhubungan Sesuai Kebutuhan Industri

Lulusan Sekolah Transportasi Perhubungan bisa langsung mendapatkan pekerjaan karena Kemenhub melibatkan para pelaku industri.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Des 2017, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2017, 15:30 WIB
20160908-Menteri-Perhubungan-Lantik-Perwira-Transportasi-Jakarta-Budi-Karya-Sumadi-FF
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi memeriksa perwira saat memimpin upacara pelantikan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang, Banten, Kamis (8/9). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Perhubungan menyatakan, sekolah-sekolah transportasi yang di bawah naungannya sudah sesuai dengan kebutuhan industri transportasi dalam negeri dan luar negeri.

Sekretaris BPSDM Perhubungan Masrono Yugihartiman menjelaskan, sekolah-sekolah transportasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan industri dikarenakan pihak BPSDM mengundang para stakeholder untuk menyusun dan menentukan kurikulum.

"Sangat dibutuhkan industri transportasi. Untuk kebutuhan pelayaran juga kita akomodir. Jadi kita update kurikulum," kata Yugi kepada Liputan6.com, Jumat (15/12/2017).

Sebagai bukti penyesuaian dengan kebutuhan industri tersebut, setiap penyesuaian kurikulum, pihaknya telah melibatkan para pelaku industri. Dengan demikian, yang lulus bisa cepat mendapatkan pekerjaan.

Dalam pendidikan, BPSDM mengadopsi model vokasi. Di sini para siswa akan dibekali kompetensi khusus untuk bisa langsung masuk di dunia kerja sesuai dengan jurusan masing-masing.

Pria yang akrab dipanggil Yugi ini memastikan, untuk para lulusan tidak semua memiliki ikatan dinas dengan Kementerian Perhubungan karena sebagian siswa-siswanya berasal dari masyarakat umum.

Oleh karena itu, siswa bisa memilih. jika ingin menjadi regulator dalam hal ini bekerja di Kementerian Perhubungan atau Dinas Perhubungan dalam melanjutkan melalui mekanisme tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).

"Tapi sebagian besar siswa memilih sebagai operator. Ada yang ke bandara, teknisi kereta, MRT, LRT dan sebagainya," kata Yugi.

Memang, saat ini Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara tengah melakukan pembenahan sekolah penerbangan. Pembenahan ini dilakukan karena banyaknya lulusan yang belum terserap ke industri. (*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya