PLN Terangi 191 Desa Terpencil di Papua dan Papua Barat

Banyak tantangan yang dihadapi PLN saat melistriki daerah terpencil di Papua dan Papua Barat.

oleh Vina A Muliana diperbarui 19 Des 2017, 18:33 WIB
Diterbitkan 19 Des 2017, 18:33 WIB
20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Banyak tantangan yang dihadapi PLN saat melistriki daerah terpencil di Papua dan Papua Barat.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) terus berupaya mengalirkan listrik ke seluruh pelosok Tanah Air termasuk desa dan wilayah terpencil. Hingga kini PLN mampu menerangi 191 desa di Papua dan Papua Barat.

Sebanyak 74 dari 191 desa yang terlistriki itu akan diresmikan serempak oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Nabire pada 20 Desember 2017.

Direktur Bisnis PLN Regional Maluku dan Papua Ahmad Rofiq mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi PLN saat melistriki daerah terpencil di Papua dan Papua Barat. Sulitnya mobilisasi alat, medan lokasi yang berat hingga masalah sosial jadi tantangan yang sering dihadapi.

"Namun senyum puas warga yang akhirnya bisa menerima listrik menjadi kebahagiaan kami dan memacu kami untuk terus melistriki desa-desa lainnya," tutur dia di Nabire, Papua Barat, Selasa (19/12/2017).

Rofiq melanjutkan, untuk 74 desa, total unvestasi yang dilakukan PLN sebanyak Rp 150 miliar dengan jumlah kepala keluarga (KK) yang sudah tersambung di 74 desa tersebut sebanyak 1040 KK.

Untuk melistriki satu KK membutuhkan biaya 150 juta per KK hal ini disebabkan beratnya geografis desa yang akan dialiri listrik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Listriki Nabire

PLN Dorong Pebisnis Berinvestasi Di Jayapura Dan Nabire
PLN memastikan pasokan listrik di Papua cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi khususnya di Jayapura dan Nabire.

Khusus untuk Nabire, pada bulan desember PLN akan ada dua desa yang dilistriki PLN, yakni Bomopai Distrik Yaro dan Parauto. Kedua desa ini akan mendapatkan suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Nabire dengan kapasitas 20 MW.

Desa Bomopoi berjarak 60 km dari pusat kota Nabire, dengan 63 kepala keluarga dengan latar belakang penduduk sebagai petani. Untuk memasok kelistrikan didesa tersebut, PLN membangun JTM 3.25 kms. Selain itu, PLN juga membangun JTR 1 kms dan Gardu 50 KVA.

Sementara itu, Desa Parauto berjarak 66 km dari pusat kota nabire, dengan 48 kepala keluarga dengan mata pencaharian terbesar sebagai petani. Untuk menyalurkan listrik ke rumah warga, PLN telah membangun JTM 6,25 kms, JTR 0,9 kms dan Gardu 25 KVA.

Dalam dua tahun terakhir, PLN Wilayah Papua dan Papua Barat telah berhasil meningkatkan Rasio Elektrifikasi Provinsi Papua dari 45,93 persen menjadi 50,11 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 22,02 persen pada tahun 2015 menjadi 29,53 persen pada tahun 2017.

Sedangkan untuk Provinsi Papua Barat, Rasio Elektrifikasi meningkat dari 82,7 persen menjadi 91,76 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 33,23 persen pada tahun 2015 menjadi 54,47 persen pada tahun 2017.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya