OJK: Sektor Jasa Keuangan Masih Positif di 2017

Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan berada pada level positif, terutama didukung oleh penghimpunan dana di pasar modal.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 21 Des 2017, 18:42 WIB
Diterbitkan 21 Des 2017, 18:42 WIB
OJK
Ketua DK OJK yang baru, Wimboh Santoso saat mengikuti pelantikan, Jakarta, Kamis (20/7). Anggota DK OJK periode 2017-2022 tersebut yakni Wimboh Santoso sebagai Ketua DK OJK. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, sektor jasa keuangan Indonesia hingga akhir 2017 masih stabil dengan kinerja intermediasi yang positif.

Kinerja intermediasi sektor jasa keuangan berada pada level positif, terutama didukung oleh penghimpunan dana di pasar modal telah mencapai Rp 257,02 triliun. Angka tersebut melebihi target tahun 2017 sebesar Rp 217,02 triliun.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Kamis (21/12/2017). "Stabilitas sektor jasa keuangan selama 2017 didukung permodalan yang tinggi dan likuiditas yang memadai untuk mengantisipasi risiko dan mendukung ekspansi usaha," jelas dia.

Intermediasi perbankan sudah mulai tumbuh ditunjukkan angka kredit perbankan sampai dengan akhir November 2017 meningkat Rp 228 triliun. Sehingga, total kredit perbankan mencapai Rp 4.605 triliun atau tumbuh sebesar 7,47 persen yoy.

"OJK memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan hingga akhir 2017 berada di kisaran 7-9 persen. Deviasi pertumbuhan kredit perbankan dibandingkan dengan target Rencana Bisnis Bank (RBB) 2017 sebesar 11,86 persen yoy disebabkan oleh konsolidasi yang dilakukan oleh perbankan nasional sehubungan dengan risiko kredit termasuk melalui hapus buku terhadap kredit bermasalah terutama untuk segmen kredit berbasis komoditas beserta turunannya," jelas Wimboh.

Tingkat kredit atau pembiayaan bermasalah secara umum juga masih berada dalam level yang terjaga, yakni sebesar 2,89 persen untuk perbankan dan 3,08 persen untuk perusahaan pembiayaan.

Lalu, tingkat suku bunga perbankan, baik bunga deposito maupun tingkat bunga pinjaman menunjukkan tren menurun.

Tonton Video Pilihan Ini:

 

Rincian Kinerja Keuangan

Data sampai dengan November 2017 menunjukkan suku bunga deposito 1 bulan rata-rata 5,72 persen turun 64 basis poin (bps) dibanding tahun lalu. Suku bunga kredit rata-rata 11,45 persen turun 72 bps dibanding tahun lalu.

Di pasar saham domestik, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung menguat sepanjang tahun 2017 dengan volatilitas yang relatif rendah. IHSG pada tahun ini menembus level psikologis 6.000 dan hingga 20 Desember telah tumbuh sebesar 15,34 persen pada posisi 6.109,48.

Kinerja industri keuangan syariah semakin positif. Aset perbankan syariah dan IKNB Syariah terus tumbuh membaik. Begitu juga kinerja industri pasar modal syariah yang terus bergairah.

Aset perbankan syariah hingga November tumbuh 11,09 persen ytd dengan nilai pembiayaan sebesar 10,66 persen ytd. Aset IKNB syariah tumbuh sebesar 11,19 persen ytd. Sukuk korporasi dan reksa dana syariah masing-masing meningkat sebesar 34,18 persen ytd dan 65,33 persen ytd.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya