Investor Cermati Data Ekonomi, Harga Emas Stabil

Harga emas berjangka AS naik 0,08 persen ke level US$ 1,270.60 per ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 22 Des 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 22 Des 2017, 06:45 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas bergerak stabil pada perdagangan Kamis. Data-data ekonomi tak banyak berubah sehingga membuat nilai tukar dolar AS tak banyak berubah. Dampaknya, harga emas pun stabil.

Mengutip Reuters, Jumat (22/12/2017), harga emas di pasar spot naik tipis 0,06 persen ke level US$ 1.266,35 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,08 persen ke level US$ 1,270.60 per ounce.

Investor saat ini tengah mencermati data-data ekonomi AS untuk melihat prospek pertumbuhan ekonomi ke depan. "Emas gagal menembus di atas US$ 1.270, menunjukkan pelaku pasar mungkin berhati-hati dalam mengambil posisi besar mendekati akhir tahun," kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.

Selain itu, pelaku pasar juga tengah mencermati reformasi perpajakan. Pada Rabu waktu setempat, rancangan undang-undang (RUU) pajak diluluskan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan hasil voting 224-201 tanpa dukungan partai Demokrat. Trump akan segera menandatangani RUU tersebut yang diperkirakan pada pekan ini.

Senat menyetujui versi terakhir perombakan pajak AS. Sebelumnya, pada Selasa DPR mengeluarkan UU itu, tapi ada perubahan teknis di senat.

Berdasarkan jajak pendapat, sekitar 55 persen orang AS menentang rencana reformasi pajak AS itu. Hanya 33 persen yang setuju reformasi pajak AS tersebut.

Adanya RUU pajak akan mengurangi beban pajak perusahaan dan bukan kelas menengah. Tingkat pajak perusahaan akan turun dari 35 persen menjadi 21 persen.

RUU pajak ini akan pengaruhi ekonomi AS dan masyarakat. Namun, hal itu diperkirakan hanya untungkan perusahaan dan pemilik bisnis. Meski demikian, ada juga manfaat pajak bagi individu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perdagangan sebelumnya

20161024-Menengok Proses Pembuatan Emas Batangan di Rusia-Rusia
Pekerja menggunakan mesin untuk memberikan nomor seri pada emas batangan di pabrik logam mulia Krastsvetmet, Rusia, 24 Oktober 2016. Krastsvetmet merupakan salah satu produsen terbesar di dunia dalam industri logam mulia (Reuters/Ilya Naymushin)

Pada perdagangan sebelumnya, harga emas menguat tipis seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan usai anggota parlemen menyetujui reformasi pajak AS.

Harga emas untuk pengiriman Februari naik US$ 5,4 atau 0,4 persen ke posisi US$ 1.269,60 per ounce. Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (AS) turun 0,2 persen ke posisi 93.289. Imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun naik 2,49 persen.

Harga emas menguat dari posisi terendahnya pada 12 Desember di kisaran US$ 1.241,70. Kenaikan harga emas ditopang dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan sehingga membuat harga emas lebih murah bagi pelaku pasar memegang mata uang selain dolar AS. Adapun harga emas sudah naik lebih dari 10 persen sepanjang 2017.

"Harga emas lebih tinggi dari 7 persen di level intraday di atas US$ 1.360 yang ditetapkan pada awal September. Mengingat pergerakan itu, masih harus dilihat apakah harga emas telah sentuh level terendah," tulis Analis Forex.com Fawad Razaqzada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya