Menengok PLTU Paiton, Pembangkit Pertama yang Sabet Proper Emas

PLTU Paiton unit 1 dan 2 memiliki kapasitas 2x400 mulai beroperasi 1993 dan 1994, artinya pembangkit ini sudah beroperasi sekitar 24 tahun.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 29 Des 2017, 10:06 WIB
Diterbitkan 29 Des 2017, 10:06 WIB
PLTU Paiton yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali. (Foto: Humas PT Pembangkitan Jawa Bali)
PLTU Paiton yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali. (Foto: Humas PT Pembangkitan Jawa Bali)

 

Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangkitan Jawa Bali mencetak sejarah dengan menyabet Proper Emas untuk pengelolaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Paiton unit 1 dan 2 di Probolinggo, Jawa Timur.

PLTU dengan total kapasitas 800 megawatt (MW) merupakan pembangkit pertama di Indonesia yang sukses meraih Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Proper Emas merupakan penghargaan tertinggi dan terbaik bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang peduli terhadap lingkungan.

Anak usaha PLN ini berhasil menepis anggapan masyarakat bahwa kehadiran pembangkit listrik berbahan bakar batu bara bisa menyebabkan kerusakan ekosistem, mencemari lingkungan atau mengganggu mata pencaharian masyarakat.

"Ini merupakan wujud nyata kami selaku insan PLN yang harus menjaga lingkungan, meningkatkan hubungan dengan dan mengembangkan ekonomi masyarakat," kata General Manager PT PJB UP Paiton, Mustofa Abdillah di kawasan PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (29/12/2017).

PLTU Paiton unit 1 dan 2 memiliki kapasitas 2x400 mulai beroperasi 1993 dan 1994, itu artinya pembangkit ini sudah beroperasi sekitar 24 tahun.

"Akan tetapi kami insan PLN tidak menganggap UP ini tua karena melakukan pengembangan, mengoperasikan sesuai dengan SOP dan terus menjaganya dengan baik agar selaras dengan lingkungan dan masyarakat," terangnya.

Demi menjaga kehandalan pembangkit, lanjut Mustofa, perseroan gencar berinovasi. Bahkan unit pembangkitan Paiton sudah beberapa kali menjuarai lomba inovasi tingkat nasional.

Inovasi tersebut juga untuk memastikan biaya pokok penyediaan (bpp) listrik lebih efisien. Saat ini bpp listrik di PLTU Paiton sekitar Rp 513 per kilowatthour (kWh).

"Bentuk efisiensinya seperti ready set terhadap komponen yang bisa meningkatkan efisiensi, meningkatkan pengembangan turbin supaya bahan bakar yang dibutuhkan semakin sedikit namun dengan produksi listrik yang sama," papar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Galeri Foto Keindahan PLTU Paiton

PLTU Paiton yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali. (Foto: Humas PT Pembangkitan Jawa Bali)
PLTU Paiton yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali. (Foto: Humas PT Pembangkitan Jawa Bali)

Berikut ini beberapa foto yang memperlihatkan keindahan lingkungan di PLTU Paiton:

 

 

PLTU Paiton
PLTU Paiton merupakan pembangkit pertama di Indonesia yang sukses meraih Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
PLTU Paiton
PLTU Paiton merupakan pembangkit pertama di Indonesia yang sukses meraih Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
PLTU Paiton
PT Pembangkitan Jawa Bali berhasil menepis anggapan masyarakat bahwa kehadiran pembangkit listrik berbahan bakar batu bara bisa menyebabkan kerusakan ekosistem.
PLTU Paiton yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali. (Foto: Humas PT Pembangkitan Jawa Bali)
PLTU Paiton yang dikelola oleh PT Pembangkitan Jawa-Bali. (Foto: Humas PT Pembangkitan Jawa Bali)
PLTU Paiton
PT Pembangkitan Jawa Bali mencetak sejarah dengan menyabet Proper Emas untuk pengelolaan PLTU Paiton unit 1 dan 2 di Probolinggo, Jawa Timur.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya