Harga Minyak Sempat Sentuh Level Tertinggi dalam 3 Tahun

Harga minyak mentah Brent yang merupakan patokan global mengakhiri sesi dengan naik US$ 1,04 atau 1,5 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Jan 2018, 06:01 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2018, 06:01 WIB
20151007-Ilustrasi Tambang Minyak
Ilustrasi Tambang Minyak (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik tipis pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Meskipun kenaikannya cukup tipis tetapi mampu mendorong harga minyak mentah AS menyentuh level tertinggi sejak Desember 2015.

Kenaikan harga minyak mentah ini didorong oleh penurunan produksi dari negara-negara anggota organisasi eksportir minyak (OPEC) dan beberapa negara non-OPEC. Selain itu, kenaikan harga minyak juga karena adanya ekspektasi penurunan persediaan minyak mentah AS.

Mengutip Reuters, Rabu (10/1/2018), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik US$ 1,23 atau 2 persen dan menetap di US$ 62,96 per barel setelah menyentuh level tertinggi sejak Desember 2014 di US$ 63,24 per barel.

Sedangkan untuk harga minyak mentah Brent yang merupakan patokan global mengakhiri sesi dengan naik US$ 1,04 atau 1,5 persen menjadi US$ 68,82 per barel setelah mencapai titik tertinggi pada sesi tersebut di US$ 69,08 per barel, tertinggi sejak Mei 2015.

Kedua kontrak tersebut mencapai penutupan terkuat sejak Desember 2014.

Negara-negara yang tergabung di OPEC dan beberapa negara di luar OPEC seperti Rusia terus menjaga batas pasokan pada 2018. Pembatasan ini merupakan tahun kedua berjalan setelah sebelumnya sukses di 2017.

Dengan adanya pembatasan ini mampu mengurangi pasokan minyak mentah yang terus mengalami tekanan.

"Sudah banyak orang yang menunggu kenaikan harga hingga di level ini. Saya rasa ini akan lebih baik ke depannya," jelas Rob Haworth, analis senior U.S. Bank Wealth Management.

"Kita tunggu saja sinyal selanjutnya. Ini memang seperti yang dicari oleh para spekulan. Apakah mereka kemudian akan menjalankan aksi ambil untung atau tidak," tambah dia.

Saat ini pelaku pasar tengah menunggu laporan jumlah persediaan minyak mentah dari American Petroleum Institute (API) dan Energy Information Administration (EIA). Diharapkan terjadi penurunan stok dalam laporan yang akan keluar pada pekan ini sehingga terus mendorong kenaikan harga minyak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya