Dipakai Belanja Pemerintah, Berapa Lama Harta Orang Terkaya RI Akan Habis?

Liputan6.com, Jakarta - Apa jadinya jika harta orang terkaya di Indonesia dipakai untuk membiayai anggaran belanja pemerintah. Kira-kira, berapa lamakah kekayaan dalam jumlah banyak itu bisa bertahan?

Laporan terbaru yang dirilis oleh Bloomberg mengungkap sesuatu yang unik. Dalam daftar yang dinamakan 2018 Robin Hood Index tersebut terlihat, jika harta orang terkaya RI digunakan untuk membiayai anggaran belanja pemerintah maka uang dalam jumlah besar itu hanya bisa bertahan selama 26 hari.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (17/2/2018), harta orang terkaya RI yang dihitung dalam indeks ini adalah milik Budi Hartono. Bloomberg melaporkan, kekayaan Bos Djarum ini mencapai US$ 12,9 miliar.

Tidak hanya Indonesia, ada 48 negara lain yang masuk dalam indeks ini. Bloomberg membandingkan total kekayaan orang terkaya dari tiap negara dengan besaran biaya belanja pemerintah.

Data tersebut didapat dari Bloomberg Billionaires Index dan International Monetary Fund.

Hasilnya, lama waktu tiap negara untuk bisa 'bertahan' apabila harus menggunakan kekayaan penduduk terkayanya bermacam-macam.

Waktu terpanjang didapat oleh Siprus. Jika pemerintahnya menggunakan harta orang terkaya untuk membiayai anggaran belanja pemerintah, negara ini bisa bertahan selama 441 hari.

Waktu yang paling singkat didapat oleh China. Jika negara ini hanya menggunakan kekayaan Jack Ma sebesar US$ 45,5 miliar sebagai anggaran belanja pemerintah, China hanya bisa bertahan selama empat hari.

Daftar yang baru pertama kali dirilis Bloomberg ini juga bisa memperlihatkan mana saja negara yang pemerintahannya sangat mahal untuk dijalankan.

Negara super power seperti China, Amerika Serikat dan Inggris mampu masuk dalam peringkat 10 besar.

Untuk diketahui, Hartono bersaudara masih menjadi orang kaya nomor satu di Indonesia selama sembilan tahun berturut-turut. Kenaikan harga saham turut mendorong kenaikan kekayaan Hartono bersaudara.

Total kekayaan pemilik grup Djarum yaitu Budi dan Michael Hartono naik hampir dua kali lipat menjadi US$ 32,3 miliar atau Rp 437,26 triliun (asumsi kurs Rp 13.537 per dolar Amerika Serikat).

Sebagian besar kekayaan Hartono bersaudara disumbang dari kenaikan saham PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang hampir 50 persen.

Keluarga Hartono tak hanya mengandalkan satu lini usaha bisnis. Sejak beberapa dekade lalu, Hartono bersaudara melakukan diversifikasi bisnis.

Selain memiliki perusahaan rokok, Hartono bersaudara juga memiliki saham BCA. Hartono bersaudara meningkatkan kepemilikan saham BCA dari 47 persen menjadi 55 persen.

Ke depan, mereka juga bertaruh pada perusahaan gaming Razer dari Singapura yang mencatatkan sahamnya di bursa Hong Kong.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: