Penampakan Flyover Simpang Laluan Madani Batam di Malam Hari

Intip kecantikan flyover simpang laluan madani, Batam di waktu malam hari.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Mar 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2018, 20:00 WIB
Fly Over Simpang Laluan Madani, Batam (Dok Foto: Website Kementerian PUPR)
ly Over Simpang Laluan Madani, Batam (Dok Foto: Website Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meresmikan Flyover (FO) Laluan Madani yang berada di Simpang Jam, Kota Batam, Kepulauan Riau pada Desember 2017. Produk senilai Rp 180 miliar itu sangat indah karena dihiasi ornamen lokal.

“Kehadiran infrastruktur jembatan, selain memperlancar arus lalu lintas juga perlu dibuat indah dengan memasukan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan menambah estetika kota,” jelas Menteri, seperti dikutip dalam laman resmi Kementerian PUPR, Minggu (4/3/2018).

Pembangunan FO Laluan Madani dilakukan untuk mengatasi masalah kemacetan parah di Simpang Jam karena kepadatan arus lalu lintas dari Bandara Hang Nadim yang menuju pusat Kota Batam.

Pada saat jam sibuk, setiap harinya melintas sekitar 272 ribu kendaraan di kawasan Simpang Jam. FO Laluan Madani, Batam memiliki panjang 460 meter dengan tiga lajur di setiap arahnya. Pembangunan dikerjakan oleh kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) dengan biaya Rp 180 miliar.

Tonton Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Ornamen Penuh Filosofi

Di bawah FO Laluan Madani, Batam (Dok Foto: Website Kementerian PUPR)
Di bawah FO Laluan Madani, Batam (Dok Foto: Website Kementerian PUPR)

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan IV Ditjen Bina Marga, Junaidi mengatakan unsur artistik di FO Simpang Laluan Madani, Batam tersebut berupa ornamen melayu yang dapat dilihat pada dinding dan pilar FO, serta adanya lampu atraktif yang berganti warna sehingga sangat indah pada malam hari.

“Dalam membuat desain ornamen, BPJN IV melibatkan Lembaga Adat Melayu (LAM) di mana setiap ornamen memiliki filosofi,” ujar Junaidi

Sebagai contoh pada dinding FO yang terdapat ornamen pucuk rebung memiliki filosofi harapan baik karena bambu merupakan pohon yang tidak mudah tumbang oleh tiupan angin.

 

Selanjutnya

Dok Foto: Website Kementerian PUPR
Dok Foto: Website Kementerian PUPR

Ornamen Lebah Bergayut mencerminkan tentang rumah lebah madu yang dulu banyak terdapat di bumi Melayu Riau. Kemudian pada pilar jembatan terdapat ornamen besar berbentuk Bunga Tudung yang melambangkan perlindungan atau pengayoman.

Setelah FO Laluan Madani, Kementerian PUPR akan membangun FO di Simpang Kabil yang berjarak sekitar tiga km dari FO Laluan Madani. Direncanakan pembangunan akan dilakukan pada 2019.

Sebelumnya pembangunan FO di Simpang Kabil sepanjang 400 meter akan dilakukan bersamaan dengan FO Laluan Madani, namun ditunda karena alokasi dana yang ada diprioritaskan untuk menyelesaikan pembangunan FO Laluan Madani, Batam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya